6 Tradisi Halloween di Berbagai Negara Setiap Akhir Oktober

Gita Julianti - detikBali
Senin, 27 Okt 2025 09:15 WIB
Ilustrasi Halloween. (Foto: REUTERS/Nathan Howard)
Denpasar -

Masyarakat dari berbagai juara bersiap merayakan Halloween menjelang akhir Oktober. Halloween biasanya dirangkai dengan tradisi mengenakan kostum, menyalakan lentera labu, hingga berburu permen.

Belakangan, Halloween dirayakan secara semarak lewat festival yang memadukan kebudayaan lama dan modern. Meski akar tradisinya berasal dari kepercayaan kuno, perayaan Halloween di masa kini lebih menonjolkan sisi kreatif dan sosial, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.

Dilansir dari laman History, Halloween dirayakan setiap tanggal 31 Oktober. Pemilihan tanggal ini menandai akhir musim panen dan awal musim dingin di Eropa Barat menurut tradisi kuno bangsa Keltik atau yang disebut Samhain.

Orang-orang Kelt percaya bahwa malam pada tanggal 31 Oktober menjadi waktu ketika batas antara dunia orang hidup dan arwah menjadi tipis. Saat momen itulah roh diyakini dapat kembali ke bumi. Mmereka menyalakan api unggun dan menggunakan kostum untuk menakuti roh jahat.

Lambat laun, tradisi ini beradaptasi dengan perayaan Kristen ketika Gereja menetapkan tanggal 1 November sebagai All Saints' Day atau Hari Para Kudus. Malam sebelumnya atau tanggal 31 Oktober dikenal sebagai All Hallows' Eve yang kelak pelafalannya menjadi Halloween.

Tradisi ini menyebar ke Amerika melalui imigran Irlandia dan Skotlandia, lalu menjadi festival global. Sekarang, Halloween lebih mengenai kesenangan dan perayaan.

Simak tradisi perayaan Halloween di berbagai berbagai negara berikut ini:

1. Amerika Serikat

Di AS, Halloween dibalut dengan pesta besar-besaran. Anak-anak keliling tetangga sambil berteriak "trick or treat" untuk mendapat permen, sementara orang dewasa ikut pesta kostum di bar atau rumah.

Labu yang diukir jadi jack-o'-lantern adalah simbol utama, sering ditempatkan di depan rumah. Kota-kota seperti New York punya parade raksasa, dan banyak yang menonton film horor atau datang ke rumah hantu. Ini dikenal menjadi ajang kreativitas.

2. Irlandia

Sebagai tempat munculnya Halloween, Irlandia merayakannya dengan cara yang lebih tradisional. Orang-orang menyalakan api unggas besar di desa-desa, makan makanan khas seperti barmbrack (roti dengan kacang), dan permainan utama seperti "bobbing for apple".

Kostumnya masih populer, tapi fokusnya lebih ke komunitas dan cerita rakyat. Di Dublin, ada festival besar dengan parade dan pertunjukan, yang membuat malam itu terasa magis dan penuh kenangan masa lalu.

3. Inggris

Di Inggris, Halloween sering dicampur dengan Guy Fawkes Night pada tanggal 5 November. Meski begitu, tradisi Halloween-nya sendiri cukup seru. Anak-anak meminta permen dengan trick-or-treat, dan ada pesta kostum di pub atau rumah.

Orang-orang membuat bonfire night dengan api unggun, memakan toffee apel, dan mengukir labu. Di Skotlandia, Haloween diwarnai dengan cerita-cerita hantu yang membuat perayaannya terasa lebih misterius.

4. Kanada

Halloween di Kanada mirip AS, dengan trick-or-treat dan kostum. Namun, cuaca dingin membuat anak-anak menggunakan jaket tebal di bawah kostum.

Di kota seperti Toronto, ada parade besar dan rumah hantu di taman hiburan. Orang Kanada juga suka menambahkan elemen lokal, seperti suguhan makanan khas musim gugur. Momen Halloween juga menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga.

5. Meksiko

Di Meksiko, Halloween dirayakan dengan gaya unik yang memadukan budaya Barat dan tradisi lokal. Anak-anak minta permen sambil pakai kostum, tapi banyak yang juga rayakan Día de los Muertos (Hari Orang Mati) di sekitar tanggal itu.

Orang-orang membuat altar untuk leluhur, makan pan de muerto (roti khas), dan ada parade dengan kostum skeleton. Di kota besar seperti Mexico City, pesta kostum di klub dan jalanan membuat malam halloween penuh warna dan musik.

6. Jepang

Tradisi Halloween masuk ke Jepang belakangan dan lebih mengarah ke pesta kostum di kota-kota seperti Tokyo. Orang-orang memakai kostum karakter anime atau superhero, jalan-jalan di Shibuya, dan ikut parade besar.

Bukan tentang hantu, tapi lebih untuk bersenang-senang dan foto-foto. Banyak yang merayakannya di bar atau kafe. Ini membuat Halloween di Jepang terasa lebih lokal namun tetap kekinian mengikuti tren, perpaduan budaya Barat dengan gaya Jepang yang unik.



Simak Video "Video: Kemeriahan Perayaan Halloween di Berbagai Negara"

(iws/iws)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork