Ancaman Trump ke Israel Jika Ngotot Caplok Tepi Barat

Ancaman Trump ke Israel Jika Ngotot Caplok Tepi Barat

Isal Mawardi - detikBali
Jumat, 24 Okt 2025 10:13 WIB
U.S. President Donald Trump speaks during a cabinet meeting at the White House in Washington, D.C., U.S., October 9, 2025. REUTERS/Evelyn Hockstein/File Photo Purchase Licensing Rights
Presiden AS Donald Trump. (Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein/File Photo Purchase Licensing Rights)
Denpasar -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mencabut dukungan bagi Israel jika negara itu mencaplok wilayah Tepi Barat. Peringatan tersebut disampaikan Trump dalam wawancara dengan majalah Time melalui sambungan telepon pada 15 Oktober lalu.

Dilansir dari detikNews, Jumat (24/10/2025), Trump menegaskan bahwa langkah aneksasi Tepi Barat tidak bisa dilakukan karena akan melanggar komitmen AS terhadap negara-negara Arab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu tidak akan terjadi. Itu tidak akan terjadi karena saya telah berjanji kepada negara-negara Arab. Dan Anda tidak bisa melakukan itu sekarang. Kami telah mendapat dukungan besar dari Arab," kata Trump.

Trump menambahkan, Israel akan kehilangan seluruh dukungan Amerika Serikat jika tetap melanjutkan rencana pencaplokan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Israel akan kehilangan semua dukungannya dari Amerika Serikat jika itu terjadi," ujarnya.

Dalam wawancara itu, Trump juga menyatakan keyakinannya bahwa Arab Saudi akan segera bergabung dengan Perjanjian Abraham, yang menormalisasi hubungan antara Israel dan sejumlah negara Arab.

"Ya, saya yakin. Saya yakin," katanya ketika ditanya apakah ia percaya Riyadh akan bergabung pada akhir tahun.

Trump menilai situasi saat ini memberi peluang bagi langkah tersebut. "Lihat, mereka punya masalah. Mereka punya masalah Gaza dan mereka punya masalah Iran. Sekarang mereka tidak punya dua masalah itu," kata Trump, merujuk pada perang Israel di Gaza dan program nuklir Iran yang menjadi target serangan udara AS awal tahun ini.

Trump juga tengah mempertimbangkan apakah Israel harus membebaskan tahanan Palestina terkemuka, Marwan Barghouti, sebagai bagian dari upaya perdamaian. Barghouti, tokoh Fatah, disebut termasuk dalam daftar tahanan yang ingin dibebaskan Hamas sebagai bagian dari kesepakatan terkait Gaza, menurut media pemerintah Mesir.

Trump diketahui telah mengirim sejumlah pejabat tinggi ke Israel dalam beberapa hari terakhir untuk memperkuat gencatan senjata di Gaza yang masih rapuh.

Saat Wakil Presiden AS James David Vance mengakhiri kunjungan tiga harinya di Israel, parlemen Israel justru mengajukan dua rancangan undang-undang yang membuka jalan bagi aneksasi Tepi Barat.

Vance menilai langkah itu keliru. "Aksi politik yang sangat bodoh dan saya pribadi merasa sedikit terhina karenanya," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Luar Negeri AS Marco Rubio juga memperingatkan Israel agar tidak melanjutkan langkah pencaplokan. Rubio menilai langkah parlemen dan aksi kekerasan pemukim di Tepi Barat dapat mengancam gencatan senjata di Gaza.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Jaminan Trump soal Israel Tak Akan Caplok Tepi Barat"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads