Pria Sulteng Coba Bunuh Diri di Denpasar

Sui Suadnyana, Karsiani Putri - detikBali
Senin, 20 Okt 2025 15:49 WIB
Foto: BPBD Denpasar dan PMI mengevakuasi pria berinisial HV (28) asal Sulteng yang mencoba bunuh diri di Jalan Pulau Moyo Gang Umasari, Denpasar, Bali, Minggu (19/10/2025). (Dok. BPBD Denpasar)
Denpasar -

DISCLAIMER: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.

Pria berinisial HV (28) asal Sulawesi Tenggara (Sulteng) berupaya bunuh diri di Jalan Pulau Moyo Gang Umasari, Denpasar, Bali, Minggu (19/10/2025) pukul 21.25 Wita. HV mencoba bunuh diri dengan menusuk perutnya.

"Kondisi korban sadar, melakukan percobaan bunuh diri dengan menusuk perut dengan pisau," kata Koordinator Ambulans Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar, Dewa Mahendra, saat dihubungi detikBali, Senin (20/10/2025).

Mahendra menjelaskan laporan percobaan bunuh diri berasal dari radio pusat pengendalian operasi (pusdalops). Tim BPBD Denpasar kemudian berangkat ke lokasi dan melakukan evakuasi. HV sempat melawan ketika dievakuasi petugas BPBD Denpasar bersama Palang Merah Indonesia (PMI).

Berdasarkan informasi dari anggota PMI yang saat itu bertugas, tutur Mahendra, kedalaman pisau yang telah tertancap di perut HV berkisar 3-4 sentimeter (cm). Posisi lukanya berada di samping pusar.

Petugas PMI juga cek tanda-tanda vital, melakukan penanganan luka, serta mengevakuasi HV ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah.

Selain menusuk dengan perut, HV sebelumnya juga berupaya bunuh diri dengan meminum racun. Hingga kini, belum diketahui motif pria itu nekat berupaya mengakhiri hidupnya.

Mahendra mengungkapkan, informasi dari kedokteran RSUP Prof Ngoerah, HV mencoba bunuh diri lantaran ada masalah di kantornya dan sempat berantem. Namun, dugaan motif ini berbeda dengan informasi di tempat kejadian perkara (TKP).

"Di TKP (disebut penyebabnya) soal diputus pacar dan informasi saat di RS katanya dia berantem di kantor. Korban ini seperti halusinasi," terang Arimbawa.

detikBali telah berupaya mengonfirmasi RSUP Prof Ngoerah soal kondisi HV. Hanya saja, rumah sakit di bawah naungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu belum memberikan keterangan hingga berita ini diterbitkan.



Simak Video "Video: Faktor Meningkatnya Kasus Bunuh Diri "

(iws/iws)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork