Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat sebanyak 17 korban meninggal dunia atas kejadian banjir bandang yang melanda sebagian wilayah Bali. Ada lima orang yang saat ini masih dalam pencarian.
"17 (meninggal dunia), masih lima dalam pencarian. Tetapi tadi pagi satu yang ditemukan proses identifikasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya saat ditemui di kantor BPBD Bali, Senin (15/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teja menyampaikan data korban yang ditemukan tadi pagi di Denpasar Utara belum terkonfirmasi masuk ke data BPBD. Sebab, korban masih dalam proses identifikasi.
"Iya tadi kan ditemukan satu, ini sedang identifikasi belum tentu tinggal empat. Jadi kan yang dicari ini apakah sesuai datanya," beber Teja.
Saat ini, korban yang masih hilang ada tiga dari Badung dan satu dari Denpasar. BPBD merinci jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan yakni dari Denpasar sebanyak 11 orang, Gianyar tiga orang, Jembrana dua orang, dan Badung satu orang.
BPBD Bali juga mencatat sebanyak 763 jumlah kejadian bencana seluruh Bali pada 10 September lalu. Kejadian didominasi banjir yang paling banyak titik banjir di Denpasar sebanyak 81 titik.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan kembali mengevakuasi satu jenazah korban banjir di Denpasar, Bali. Korban tersebut ditemukan di daerah Cokroaminoto, Banjar Pohgading, Ubung Kaja, Denpasar Utara, Senin (15/9/2025).
Koordinator Lapangan Tim SAR gabungan, Ketut Wirajaya, menuturkan awalnya warga mencium bau yang tidak wajar di sekitar daerah tersebut. Setelah ditelusuri, warga melihat bagian tubuh korban.
"Setelah ditelusuri terlihat hanya sebagian kaki, hal tersebut selanjutnya dilaporkan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar pada pukul kurang lebih 08.55 Wita," beber Wirajaya.
Wirajaya mengatakan tim gabungan segera menuju ke lokasi dan melakukan evakuasi. Kemudian, korban langsung dibawa ke RSUP Prof Ngoerah agar dapat segera diidentifikasi.
"Terlihat kondisi jenazah sudah membusuk, tidak mengenakan baju dan berjenis kelamin laki-laki," tutur Wirajaya.
(nor/nor)