Umat Katolik pada bulan Oktober ini merayakan Bulan Rosario. Yakni masa khusus untuk memperdalam devosi kepada Bunda Maria melalui doa Rosario.
Doa rosario dapat dilantunkan setiap hari. Namun kapankah waktu yang baik untuk berdoa Rosario?
Waktu dan Alasannya
Banyak umat memilih berdoa Rosario di pagi hari sebagai bekal rohani sebelum beraktivitas, karena suasana masih tenang sehingga hati lebih siap untuk merenungkan misteri Kristus. Ada juga yang mendoakan di sore atau malam hari, terutama bersama keluarga, sebagai bentuk penutup hari dan sarana mengajarkan iman kepada anak-anak. Bulan Oktober ini dikenal sebagai bulan khusus Rosario, sehingga doa ini biasanya lebih ditekankan.
Dalam catatan pengabdi Katolik, Rosario sangat baik didoakan setelah Misa, karena doa ini menjadi perpanjangan syukur dan meditasi atas Ekaristi. Selain itu, saat menghadapi pergumulan hidup atau membutuhkan kekuatan batin, Rosario menjadi sarana penghiburan yang meneguhkan.
Maka, tidak ada aturan yang kaku terhadap jamnya, yang terpenting adalah doa Rosario diucapkan dengan hati yang hening, penuh iman, dan kerinduan untuk semakin dekat dengan Allah melalui perantaraan Bunda Maria.
Doa Harian
Untuk doa harian singkat dari Senin hingga Sabtu, dapat mengikuti pola yang sama dengan misteri utama masing-masing hari.
• Senin dan Sabtu untuk Misteri Sukacita
• Selasa dan Jumat untuk Misteri Dukacita
• Rabu untuk Misteri Mulia
• Kamis untuk Misteri Terang (Luminous)
Urutannya adalah Tanda Salib kemudian Iman, Bapa Kami, Salam Maria sebanyak tiga kali, Kemuliaan, Fatima. Kemudian untuk setiap dekade dapat berisikan nama misteri, Bapa Kami sebanyak sepuluh kali, Salam Maria dan Kemuliaan, Salve Regina, Doa Penutup, Tanda Salib.
Tata Cara Berdoa Rosario
Berdoa Rosario bukan sekadar mengucapkan doa-doa berulang tanpa makna.
• Persiapan hati dan sikap: Mulailah dengan suasana tenang, hati yang terbuka, dan pikiran yang disiapkan untuk merenungkan misteri-misteri.
• Tanda salib: Umat membuat tanda salib sambil mengucap: "Dengan nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin."
• Doa pembuka: Biasanya di bagian "salib" dibaca: "Aku percaya kepada Allah" (Credo) satu kali, diikuti satu kali "Bapa Kami", tiga kali "Salam Maria", dan satu kali "Kemuliaan" (Gloria).
Baca juga: Apa Itu Doa Rosario? Tata Cara dan Urutannya |
• Misteri & Doa-peristiwa: Rosario klasik terdiri dari 15 misteri yang dibagi menjadi tiga kelompok (Kegembiraan/Joyful, Penderitaan/Sorrowful, dan Kemuliaan/Glorious). Dalam Rosarium Virginis Mariae, Paus Yohanes Paulus II menambahkan lima Misteri Terang (Luminous), sehingga total menjadi 20 misteri. Setiap misteri direnungkan sebelum memulai satu dekade (10 Salam Maria). Setelah setiap dekade, ucapkan satu "Bapa Kami", 10 "Salam Maria", "Kemuliaan", dan kadang-kadang doa penengah seperti "O Maria, mohonlah bagi kami...".
• Doa penutup: Umumnya berupa doa Salve Regina, diikuti doa tambahan seperti "Ya Yesus, terimalah doa kami" atau "Semoga seperti Engkau berkenan...".
• Tanda salib penutup: Akhiri dengan membuat tanda salib dan mengucap "Dengan nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin."
Simak Video "Tokoh Lintas Agama Semarang Kecam Pembubaran Ibadah Doa Rosario di Tangsel"
(nor/nor)