Gereja Katolik memiliki tradisi mendedikasikan bulan-bulan tertentu untuk devosi tertentu. Salah satunya melangsungkan Doa Rosario saat memasuki bulan Oktober.
Bagi umat Katolik, Oktober merupakan Bulan Rosario yang dikhususkan untuk menghormati Bunda Maria. Tradisi membaca Doa Rosario menjadi upaya merenungkan kehidupan Kristus melalui perantaraan Bunda Maria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak asal usul Doa Rosario hingga empat peristiwa yang berkaitan dengan tradisi Rosario seperti dirangkum detikBali berikut ini:
Asal-Usul Doa Rosario
Doa Rosario adalah doa renungan umat Katolik. Doa ini merupakan renungan atas misteri keselamatan, dari saat Yesus mulai dikandung sampai Ia dimuliakan di surga dan mengutus Roh Kudus.
Doa Rosario berisi berbagai peristiwa yang mencerminkan kehidupan Yesus Kristus. Umat Katolik membacakan Doa Rosario dengan mengenakan sebuah kalung salib dengan manik-manik khusus yang disebut sebagai kalung rosario.
Dilansir dari laman resmi Gereja 'Anak Domba' St Yohanes Maria Vianney Paroki Cilangkap, Oktober sebagai Bulan Rosario juga dikaitkan dengan pertempuran di Lepanto pada tahun 1571. Kala itu, negara-negara Eropa diserang oleh kerajaan Ottoman hingga agama Kristen di sana dalam keadaan genting.
Dikisahkan, jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Kristen di Spanyol, Genoa dan Venesia. Menghadapi ancaman ini, Don Juan (John) dari Austria, komandan armada Katolik, mendaraskan Doa Rosario untuk memohon pertolongan Bunda Maria.
Demikian pula umat Katolik di seluruh Eropa yang melakukan Doa Rosario untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan yang mendesak tersebut. Pada 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama umat beriman berdoa Rosario di basilika Santa Maria Maggiore.
Sejak subuh sampai petang, Doa Rosario didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran yang berkecamuk di Lepanto. Meski tampak mustahil, tetapi pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober.
Paus Pius V kemudian menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober itu sebagai Hari Raya Rosario Suci. Bulan Oktober pun kemudian ditetapkan sebagai Bulan Rosario bagi seluruh umat Katolik.
4 Peristiwa Terkait Doa Rosario
Terdapat empat peristiwa berkaitan dengan Doa Rosario. Adapun doa yang diucapkan setiap harinya disesuaikan dengan keempat peristiwa tersebut.
Peristiwa Gembira
Dibacakan setiap hari Senin dan Sabtu serta selama Masa Adven dan Natal.
- Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel (Luk 1:26-38)
- Maria mengunjungi Elizabet saudarinya (Luk 1:39-45)
- Yesus dilahirkan di Bethlehem ( Luk 2:1-7)
- Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah (Luk 2:22-40)
- Yesus diketemukan dalam Bait Allah (Luk 2:41-52)
Peristiwa Sedih
Dibacakan setiap hari Selasa dan Jumat serta selama Masa Prapaskah.
- Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut (Luk 22:39-46)
- Yesus didera (Yoh 19:1)
- Yesus dimahkotai duri (Yoh 19:2-3)
- Yesus memanggul salib-Nya ke Gunung Kalvari (Luk 23:26-32)
- Yesus wafat di salib (Luk 23:44-49)
Peristiwa Mulia
Dibacakan setiap hari Rabu dan Minggu serta selama Masa Paskah.
- Yesus bangkit dari kematian (Luk 24:1-12)
- Yesus naik ke surga (Luk 24:50-53)
- Roh Kudus turun atas para Rasul (Kis 2:1-13)
- Maria diangkat ke surga (1 Kor 15:23; DS 3903)
- Maria dimahkotai di surga (Why 12:1, DS 3913-3917)
Peristiwa Terang
Dibacakan setiap hari Kamis.
- Yesus di baptis di sungai Yordan (Mat 3:16-17)
- Yesus menyatakan diri-Nya dalam pesta pernikahan di Kana (Yoh 2:11)
- Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan (Mat 4:17-23)
- Yesus menampakkan kemuliaan-Nya (Mat 17:1-9)
- Yesus menetapkan Ekaristi (Mrk 14: 22-24).
(iws/iws)