Bulan Oktober dikenal umat Katolik sebagai bulan Rosario. Sepanjang bulan ini, umat Katolik di Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengisi waktu dengan doa Rosario di rumah bersama keluarga, mendoakan sesama, hingga merenungkan peristiwa iman.
"Tidak lupa juga berdoa Rosario dengan saling mengunjungi dan mendoakan satu sama lain," kata Sekretaris Keuskupan Denpasar, Romo Agus Sugiyarto, saat dihubungi detikBali, Kamis (2/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meneladani Iman Bunda Maria
Romo Agus menjelaskan, bulan Rosario merupakan momen bagi umat Katolik untuk meneladani iman Bunda Maria. Salah satunya dengan berziarah ke sejumlah goa Maria yang dilakukan lebih intens dibandingkan hari-hari biasa.
Setelah misa Rosario yang digelar di gereja pada 1 Oktober 2025, doa selama bulan Rosario dilakukan dalam kelompok kecil, baik bersama keluarga maupun kelompok basis gerejawi (KBG).
"Umat mengisi bulan Rosario ini dengan berdoa Rosario setiap hari. Baik secara pribadi maupun bersama dalam keluarga dan KGB. Sambil, merenungkan peristiwa," ujar Romo Agus.
Rangkaian doa Rosario akan berakhir pada 31 Oktober 2025. Menurut Romo Agus, tidak ada jadwal khusus yang ditetapkan untuk penutupan bulan Rosario. Setiap paroki biasanya menggelar misa penutupan secara mandiri.
"Biasanya, masing-masing paroki melakukan misa penutupan bulan Rosario sendiri. Tanpa harus dilakukan jadwal seluruh Indonesia," katanya.
(dpw/dpw)