Bagi umat Katolik, bulan Oktober dikenal sebagai Bulan Rosario. Rosario adalah doa yang ditujukan kepada Bunda Maria. Doa Rosario dibagi dalam 20 peristiwa kehidupan Yesus dan Maria yang dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu Peristiwa Gembira, Sedih, Mulia, dan Terang.
Pelaksanaan doa tersebut menggunakan sarana manik-manik rosario. Untaian manik-manik ini membantu umat agar tetap fokus dan tidak salah hitung saat mendaraskan doa Salam Maria dan Bapa Kami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, mengapa orang Katolik memiliki tradisi Doa Rosario? Simak penjelasannya seperti dirangkum detikBali berikut ini.
Penghormatan kepada Bunda Maria
Rosario merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Bunda Maria. Dalam Doa Rosario, umat mendaraskan Salam Maria berulang kali sembari merenungkan peristiwa penting dalam kehidupan Yesus dan Bunda Maria.
Bagi umat Katolik, Bunda Maria merupakan sosok teladan iman, kesetiaan yang tangguh, serta gambaran penyerahan diri yang total kepada Allah. Itulah sebabnya umat Katolik meneladani hidup Maria dan memohon pengantaraan doa melalui dirinya kepada Allah.
Merenungkan Kehidupan Yesus
Setiap kali berdoa Rosario, umat merenungkan 20 peristiwa penting dalam kehidupan Yesus. Peristiwa-peristiwa tersebut dibagi menjadi empat kelompok: Peristiwa Gembira, Peristiwa Terang, Peristiwa Sedih, dan Peristiwa Mulia.
Selain sebagai doa, Rosario juga berfungsi sebagai sarana kontemplasi Injil. Paus Yohanes Paulus II menyebut Rosario sebagai "kompendium Injil" karena seluruh kehidupan Kristus tercermin di dalamnya (Rosarium Virginis Mariae, 2002).
Bagian dari Tradisi Gereja
Rosario sudah dipraktikkan dalam Gereja selama berabad-abad. Awalnya, biarawan mendaraskan 150 Mazmur setiap hari. Namun, karena umat awam sulit membaca Mazmur, mereka menggunakan manik-manik doa saat mendaraskan doa sederhana seperti "Bapa Kami" dan "Salam Maria".
Baca juga: Apa Itu Doa Rosario? Tata Cara dan Urutannya |
Pada abad ke-13, Santo Dominikus menyebarkan Doa Rosario yang dikenal saat ini, meskipun bentuknya terus berkembang setelah kematiannya. Pada tahun 1571, Paus Pius V menyerukan umat Katolik mendaraskan Rosario demi memohon pertolongan dalam Pertempuran Lepanto. Kemenangan dalam pertempuran itu kemudian dikaitkan dengan perantaraan Maria melalui Doa Rosario.
Akhirnya, Paus Leo XIII menetapkan Bulan Rosario pada tahun 1883 sebagai devosi utama. Hal itu menjadikan Rosario sebagai cara utama bagi umat Katolik untuk merenungkan misteri kehidupan Yesus bersama Maria.
(iws/iws)