Pemprov Bali dan DPRD Bali sepakat memasang alarm di sungai untuk mendeteksi ketinggian air. Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya mengatakan langkah ini diambil sebagai tindak lanjut penanganan pascabanjir.
"Tadi sudah disepakati tindakan yang akan kita ambil pasca banjir ini adalah memasang alarm untuk mengetahui angka ketinggian air sungai sehingga bisa diperingatkan kepada masyarakat," jelas Mahayadnya, setelah rapat bersama Pemprov Bali di gedung dewan, Denpasar, Rabu (1/10/2025).
Selain alarm, Mahayadnya mendorong Balai Wilayah Sungai (BWS) segera menyelesaikan normalisasi sungai. Ia menegaskan pembahasan lebih lanjut juga akan dilakukan terkait penganggaran dan pendanaan dari Pemprov Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selanjutnya kami akan mengajak diskusi lebih lanjut BWS. Apakah ini sudah dijadwalkan atau dalam konteks penganggaran dan pendanaan di Provinsi Bali," kata Mahayadnya.
Mahayadnya menyebut daerah aliran sungai (DAS) menjadi tanggung jawab bersama. Ia mengatakan sekitar 34 persen hutan di Bali masih mampu menopang sektor lingkungan.
Dalam upaya penghijauan DAS, Mahayadnya menyampaikan legislatif siap membantu dengan menghadirkan masyarakat untuk terlibat langsung.
"Pasca banjir 10 September pemerintah Bali sudah melaksanakan tugasnya. Kami pun menyimpulkan masyarakat sudah tenang, yang terdampak banjir juga sudah ditangani. Masyarakat juga dapat melihat bahwa pemerintah sudah bekerja keras untuk berbuat menangani bencana banjir," jelasnya.
(dpw/dpw)