Warga terdampak banjir di Denpasar, Bali, mulai mengalami keluhan penyakit kulit dan ISPA ringan. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Denpasar Anak Agung Ayu Agung Candrawati menyebut kondisi warga secara umum stabil, namun laporan gatal-gatal atau dermatitis dan ISPA ringan menjadi yang paling dominan.
"Seluruh warga terdampak mendapatkan pelayanan pemeriksaan dan pemberian obat sesuai indikasi. Serta penyuluhan kesehatan. Sementara sampai saat ini belum ada laporan untuk kasus diare," kata Candrawati saat dihubungi, Selasa (16/9/2025).
Keluhan penyakit itu dilaporkan warga di posko Yayasan Aklesia Bali, Bale Pemaksan, dan Posko RT 6 Jalan Cokroaminoto 4 Denpasar. Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit, Dinkes Denpasar menurunkan tim kesehatan ke posko-posko pengungsian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kesiapsiagaan bencana seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Denpasar dilibatkan dalam membantu penanganan korban bencana," ujarnya.
Candrawati menjelaskan tim kesehatan berasal dari puskesmas, klinik, hingga laboratorium kesehatan. Khusus di wilayah terdampak, puskesmas dan fasilitas kesehatan jejaring dilibatkan langsung.
"Tim ini bergerak secara mobile untuk memastikan kebutuhan dasar kesehatan warga agar tetap terpenuhi," ungkapnya.
Candrawati menyebut seluruh rumah sakit, klinik, dan puskesmas di Denpasar masih berfungsi normal. Namun, RSUD Wangaya dan Puskesmas Pembantu Dauh Puri mengalami kerusakan sehingga terkendala memberikan pelayanan.
"Sehingga Puskesmas di Denpasar di siagakan untuk layanan siaga bencana," sebutnya.
Candrawati juga mengimbau warga menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menggunakan air bersih, serta mengonsumsi makanan matang agar terhindar dari penyakit pasca banjir.
Ia mengingatkan warga untuk segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan jika mengalami keluhan seperti diare, gatal-gatal, atau demam.
"Gunakan sarung tangan dan sepatu boat ketika melakukan pembersihan atau masuk dalam genangan air banjir supaya terhindar dari penyakit leptospirosis," ucapnya.
.
(dpw/dpw)