Hilang Saat Banjir, Perempuan 50 Tahun di Gianyar Ditemukan Tewas

Hilang Saat Banjir, Perempuan 50 Tahun di Gianyar Ditemukan Tewas

Sui Suadnyana, Leona Wirawan - detikBali
Kamis, 11 Sep 2025 11:01 WIB
Petugas mengevakuasi jenazah Ni Ketut Suweni (50), korban banjir di Gianyar. (Dok. BPBD Gianyar)
Foto: Petugas mengevakuasi jenazah Ni Ketut Suweni (50), korban banjir di Gianyar. (Dok. BPBD Gianyar)
Gianyar -

Perempuan bernama Ni Ketut Suweni (50) ditemukan tewas di sekitar sungai Jalan Pasekan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, Kamis (11/9/2025) sekitar pukul 09.00 Wita. Suweni sebelumnya hilang saat banjir.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Gusti Ngurah Dibya Presasta, mengatakan Suweni sebelumnya dilaporkan hilang oleh Kepala Dusun (Kadus) Tagtag, Desa Guwang, I Wayan Hendra, pada Rabu (10/9/2025).

"Hilangnya sejak pukul 03.00 Wita dan terakhir berkabar mau ke Pasar Bulan untuk berjualan, tetapi tak kunjung pulang. Dugaan terjebak banjir," ungkap Ngurah Dibya saat dihubungi detikBali, Kamis (11/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah dilaporkan hilang, seorang warga Desa Guwang bernama Lotring kemudian menemukan motor Suweni di aliran sungai yang membentang dari Pasekan, Desa Batubulan hingga bermuara Pantai Gumicik, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Keluarga bersama tim BPBD Gianyar kemudian melakukan penelusuran.

ADVERTISEMENT

Ngurah Dibya menuturkan pencarian terhadap Suweni dilakukan di aliran sungai mulai dari jembatan dekat Villa Bumi Linggah. Namun, upaya pencarian pada Rabu (10/9/2025) hingga pukul 22.30 Wita berakhir nihil.

"Kesulitan pencarian kemarin karena faktor penerangan dan medan yang curam dengan arus sungai masih deras. Hari ini, sudah berhasil ditemukan BPBD Gianyar dengan kondisi tidak bernyawa dan diantar ke rumah duka menggunakan armada PMI," tambah Ngurah Dibya.

Temuan jenazah Suweni menambah daftar korban tewas akibat banjir di Gianyar menjadi tiga orang. Sebelumnya, sudah ada dua korban lain yang tewas, yakni Ni Made Latif (75) asal Banjar Peteluan, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, dan Ni Made Rupet (87) asal Banjar Lebih Duur Kaja, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar.

"Nenek Latif ini tidur dengan cucunya yang masih sekolah SMP. Tiba-tiba tembok penyengker roboh menimpa tembok kamarnya. Korban pun tertimbun tembok dan tidak tertolong, tetapi cucunya berhasil selamat. Saat ini, jenazah korban dititip di RSU Family Husada," jelas Ngurah Dibya.

Serupa dengan itu, Ni Made Rupet juga meninggal akibat tertimpa reruntuhan dari tembok pekarangan yang jebol. Sempat mendapat penanganan medis, kemudian dinyatakan meninggal.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads