Tabanan Hasilkan 250 Ton Sampah Sehari, Hanya 5 Persen Terolah

Tabanan Hasilkan 250 Ton Sampah Sehari, Hanya 5 Persen Terolah

I Dewa Made Krisna Pradipta - detikBali
Senin, 01 Sep 2025 20:10 WIB
Penyerahan bantuan alat pres dan pencacah plastik dari Nuanu Creative City kepada Pemerintah Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan disaksikan Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali-Nusra, Ni Nyoman Santi (kanan). (Krisna Pradipta)
Foto: Penyerahan bantuan alat pres dan pencacah plastik dari Nuanu Creative City kepada Pemerintah Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan disaksikan Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali-Nusra, Ni Nyoman Santi (kanan). (Krisna Pradipta)
Tabanan -

Kabupaten Tabanan memproduksi sampah sebanyak 250 ton dalam sehari. Hanya saja, hanya 5 persennya saja yang bisa terolah.

Kementerian Lingkungan Hidup yang diwakili Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali-Nusra, Ni Nyoman Santi mengatakan dari data yang didapatkan, sampah di Tabanan hanya terkelola 12,5 ton dari total 250 ton dalam satu hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tabanan itu menghasilkan 250 ton sehari itu dicatat dari jumlah penduduk. Itulah timbunan sampah yang diperkirakan ada. Bahkan lebih besar karena ada yang tidak terhitung. Jadi, yang terkelola saat ini baru 12,5 ton," ujar Nyoman Santi di sela-sela penyerahan CSR alat pres dan pencacah plastik di Nuanu Creative City, Tabanan, Senin (1/9/2025).

Ia mengapresiasi Nuanu Creative City memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa alat pres dan pencacah plastik kepada Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan. Menurut dia, pengelolaan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tapi pihak swasta juga wajib ikut terlibat.

ADVERTISEMENT

"Pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat. Dengan dukungan sarana dan kolaborasi lintas pihak, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang," tegasnya.

Head of Environment Nuanu Creative City, I Gede Nyoman Agastya Yatra, menambahkan bantuan berupa mesin pres dan pencacah plastik kepada masyarakat ini sebagai bentuk nyata dukungan dalam meningkatkan pengelolaan sampah plastik secara berkelanjutan di Bali. Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang efektif dan ramah lingkungan.

"Penyerahan ini bukan serta merta memberikan sebuah alat, tapi masyarakat diberikan pelatihan secara rutin bagaimana cara pakai, merawat, dan kemudian diberdayakan untuk membuat sesuatu yang bernilai," ujarnya.

Perbekel Desa Belalang, I Made Mustika, memaparkan dengan bantuan alat tersebut pihaknya bisa menambah volume pengelolaan sampah setiap harinya di wilayahnya. Kebetulan juga di Desa Belalang saat ini terdapat TPS3R yang masih beroperasi.

"Sehari bisa hasilkan 3 ton sampah yang berasal dari warga di 5 banjar dan pelaku usaha. Namun baru 1 ton yang dikelola. Dengan alat ini membuat residu sampah yang dibuang ke TPA akan jauh berkurang," tandasnya.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads