Diminta Libur Jualan, 25 Pedagang Pasar Tematik Ubud Datangi Disperindag

Diminta Libur Jualan, 25 Pedagang Pasar Tematik Ubud Datangi Disperindag

Ni Komang Ayu Leona Wirawan - detikBali
Rabu, 27 Agu 2025 15:56 WIB
Para pedagang dari Pasar Ubud, Gianyar diterima audiensi di Disperindag Gianyar, Rabu (27/8/2025).
Foto: Para pedagang dari Pasar Ubud, Gianyar diterima audiensi di Disperindag Gianyar, Rabu (27/8/2025). (Ni Komang Ayu Leona Wirawan)
Gianyar -

Sebanyak 25 pedagang dari Pasar Tematik Ubud mendatangi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gianyar, Rabu (27/8/2025). Mereka menuntut kepastian lokasi berdagang menyusul rencana renovasi pasar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar pascaperistiwa kebakaran pada Sabtu (17/8/2024).

"Kami memohon kepastian karena simpang siur kabar bahwa kami dibolehkan berdagang hanya tiga minggu, kemudian dirumahkan. Per 1 September tidak boleh berjualan karena pasar direnovasi dari September hingga Desember," ujar salah satu pedagang, I Ketut Torki, saat audiensi di salah satu ruangan di kantor Disperindag Gianyar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Torki mengaku mendapat informasi para pedagang diminta libur berjualan dan perbaikan pasar ditunda karena terdapat permasalahan pada tender. Menurut Torki, informasi itu telah meresahkan para pedagang di blok timur.

Sebelumnya, Torki melanjutkan, para pedagang mendapat informasi dari Koordinator Pasar Ketut Sri Darma akan diundang oleh Disperindag Gianyar. Lantaran terlalu lama, pedagang berinisiatif datang mendahului.

ADVERTISEMENT

Sekretaris Dinas (Sekdis) Disperindag Gianyar, I Wayan Suarta, bersama dengan Pejabat Fungsional Bidang Pasar Disperindag Gianyar, Nyoman Suadana, menerima kehadiran seluruh pedagang. Mereka mewakili Kepala Dinas (Kadis) Disperindag Gianyar, Ni Luh Gede Eka Suary, yang berhalangan hadir karena ada agenda rapat di Denpasar.

"Terjadinya kerancuan informasi di luar, saya memohon maaf sekali dan mohon dimaklumi. Ini informasinya sejumput-jumput, segenggam-genggam. Beruntungnya, kita bisa duduk bersama seperti ini. Sudah disuarakan Pak Torki dan didengarkan oleh semuanya," kata Suarta.

Menurut Suarta, proses tender tengah berlangsung untuk sebulan ke depan dengan ditambah masa sanggah selama 10 hari setelah adanya pemenang tender. Hal inilah yang mendasari pedagang dibiarkan berjualan dahulu selama tiga minggu, sementara Disperindag akan terus berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gianyar.

"Tiga minggu ini, Bapak dan Ibu dibolehkan berjualan di lokasi. Setelah itu, kita tunggu lagi informasi lanjutan. Oke?" tanya Suarta.

Dengan ini, proses renovasi diperkirakan akan terjadi pada 10 Oktober mendatang dan ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan. Fokus pengerjaan dimulai dari lantai pertama dan berlanjut ke lantai lainnya.

Sekitar 7-10 hari jelang perbaikan, para pedagang juga diminta untuk mengosongkan lokasi karena akan dimulai pemasangan alat. Suarta menjanjikan bila terjadi pengunduran jadwal dari yang seharusnya, maka para pedagang dipersilakan kembali audiensi dengan Disperindag Gianyar.

Seluruh pedagang yang hadir menerima keputusan yang diterangkan Suarta. Kepada detikBali, Torki juga mengungkapkan bahwa untuk sementara pedagang merasa keputusan telah sesuai harapan. Mereka lebih memilih berjualan di lokasi lama dengan kondisi fisik bangunan yang kurang layak dan menghadapi kendala seperti tempat berjualan menjadi basah saat turun hujan.

Suadana mengakui sempat ada rencana relokasi terhadap pedagang ke sejumlah tempat di antaranya Lapangan Astina Ubud, Monkey Forest, dan Pura Batukaru. Lapangan Astina Ubud dan Monkey Forest lebih dulu dicoret dari daftar karena pertimbangan keamanan barang dagangan. Disusul Pura Batukaru sehingga rencana itu sepenuhnya dibatalkan.

"Sudah sempat penjajakan ke Pura Batukaru dan mendapat penjelasan dari pengelola bahwa sedang ada penataan di pura sehingga tidak dapat menampung para pedagang," imbuh Suadana.

Di samping itu, Suarta dan Suadana juga menerima usulan bila para pedagang hendak berjualan sementara di blok barat. Para pedagang di blok barat, menurut Torki, berbesar hati untuk berbagi ruang kepada mereka.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads