SD Peninggalan Zaman Belanda di Tabanan Rusak, Atap Bocor-Plafon Jebol

SD Peninggalan Zaman Belanda di Tabanan Rusak, Atap Bocor-Plafon Jebol

Sui Suadnyana, Krisna Pradipta - detikBali
Selasa, 22 Jul 2025 16:13 WIB
Kondisi salah satu ruang kelas SDN 1 Samsam, Kerambitan, Tabanan, yang tanpa pintu dan plafon jebol. (Krisna Pradipta/detikBali)
Foto: Kondisi salah satu ruang kelas SDN 1 Samsam, Kerambitan, Tabanan, yang tanpa pintu dan plafon jebol. (Krisna Pradipta/detikBali)
Tabanan -

Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Samsam harus menempuh pendidikan di tengah kondisi sekolah rusak. Kerusakan terjadi di berbagai sisi, mulai dari atap yang bocor, plafon jebol hingga pintu kelas rusak akibat lapuk dimakan usia.

SDN 1 Samsam merupakan salah satu sekolah peninggalan zaman Belanda. Akta berdiri sekolah di Banjar Dinas Samsam II, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, ini tercatat pada 4 Mei 1918.

Kepala SDN 1 Samsam, Gusti Ayu Sri Mahartini, mengatakan terdapat tiga kelas yang kondisinya cukup memprihatinkan dan membuat guru waswas. Para guru takut plafon ambrol ketika proses belajar-mengajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di ruangan kelas 1, 2, dan 3 kondisi plafon sudah jebol. Di kelas 3, pintunya terpaksa dilepas karena sudah termakan usia," kata Sri Mahartini saat ditemui di SDN 1 Samsam.

Ketika musim hujan, tutur Sri, murid-murid terpaksa merapatkan meja agar tidak terkena tetesan air. Selain tiga kelas, perpustakaan dan ruang guru juga mengalami hal serupa.

ADVERTISEMENT

"Di ruang guru juga begitu. Kalau hujan deras, meja dan lantai basah. Jadinya harus mengungsi ke ruangan lain," ungkap Sri.

Menurut Sri, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak cukup jika dipakai merenovasi gedung. Terlebih, dana BOS lebih difokuskan untuk perlengkapan penunjang belajar siswa seperti pembelian buku.

"Jumlah murid kami saat ini 100 orang dan dana BOS itu hanya cukup untuk keperluan penunjang belajar saja," ujar Sri.

Sekolah sudah melaporkan kondisi SDN 1 Samsam kepada Dinas Pendidikan Tabanan. Sekolah juga sudah dikunjungi belum lama ini.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa direnovasi agar proses pembelajaran berjalan aman dan nyaman," harap Sri.

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama, mengatakan masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat mengenai program revitalisasi sekolah.

"Saat ini masih menunggu keputusan Kemendikdasmen terkait program revitalisasi sekolah," jawab Darma singkat saat dikonfirmasi detikBali.




(iws/iws)

Hide Ads