Jenazah Juliana Marins telah selesai diautopsi di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) dan kini dipulangkan ke Brasil. Juliana adalah pendaki asal Brasil yang tewas terjatuh di Gunung Rinjani, Sabtu (21/6/2025).
Kabid Penunjang Non Medik RSBM, Ellien Christiansen Nainggolan, mengatakan jenazah Juliana de Saouza Pereira Marins telah diserahkan ke Yayasan Antar Bangsa, yang kemudian diberangkatkan ke negara asalnya.
"Kami dari Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) menyerahkan jenazah Juliana de Saouza Pereira Marins ke yayasan Antar Bangsa," kata Ellien di kamar mayat RSBM, Senin (30/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ellien menjelaskan jenazah Juliana dijemput oleh Polda Bali dan pihak yayasan. Jenazah berangkat menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pukul 12.00 Wita.
Jenazah Juliana akan diterbangkan ke Brasil melalui penerbangan kargo dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada pukul 00.30 Wita dan dijadwalkan tiba di Brasil pada Rabu (2/7/2025) pukul 15.50 waktu setempat.
" Tidak ada (pendampingan keluarga Juliana). Pihak yayasan dan pihak konsulat saja," kata Ellien.
![]() |
Sejak jenazah tiba pada Kamis (26/6/2025) malam, tak ada keluarga yang mendampingi. Selama di RSBM, jenazah Juliana diinapkan di kamar jenazah. Semua administrasi dan birokrasi diurus Yayasan Antar Bangsa. Seluruh biaya ditanggung yayasan, keluarga Juliana, dan konsulat Brasil di Bali.
"Untuk sementara, tidak ada pesan yang disampaikan pihak keluarga," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Juliana Marins tewas terjatuh ke jurang Gunung Rinjani dengan kedalaman 600 meter pada Sabtu (21/6/2025). Juliana mengalami luka memar, luka gores, dan patah tulang yang memicu pendarahan hebat.
Hasil autopsi menunjukkan Juliana dinyatakan tewas 20 menit setelah terjatuh.
(dpw/dpw)