Pemkab Badung Ingin Kembalikan Kejayaan Budidaya Kakao di Petang

Pemkab Badung Ingin Kembalikan Kejayaan Budidaya Kakao di Petang

Agus Eka - detikBali
Minggu, 01 Jun 2025 10:06 WIB
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa saatΒ meninjau kebun kakao serta bertatap muka dengan petani di Banjar Lipah, Desa Petang, Kecamatan Petang, Badung, Sabtu (31/5/2025). (Foto: Dok. Istimewa)
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa saatΒ meninjau kebun kakao serta bertatap muka dengan petani di Banjar Lipah, Desa Petang, Kecamatan Petang, Badung, Sabtu (31/5/2025). (Foto: Dok. Istimewa)
Badung -

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa ingin mengembalikan kawasan Badung utara sebagai sentra kakao dan terintegrasi dengan industri pariwisata. Ia berharap hasil produksi petani kakao di Badung utara bisa menembus pasar ekspor.

"Segera akan kami rapatkan melibatkan beberapa perangkat daerah seperti (Dinas) Pertanian, PUPR, termasuk (Dinas) Pariwisata untuk merumuskan program ini. Ke depan kawasan ini menjadi sentra kakao, termasuk subak-subak yang lain di Badung utara ingin kami wujudkan," ujar Adi Arnawa saat meninjau kebun kakao di Banjar Lipah, Petang, Badung, Sabtu (31/5/2025).

Adi Arnawa menilai produksi kakao memiliki peluang bagus seiring meningkatnya permintaan di pasaran. Ia juga melirik sektor perkebunan atau pertanian bisa dielaborasi untuk kebutuhan wisata atau agrowisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain kakao, dia berujar, varietas potensial lainnya adalah durian, manggis, hingga salak varian gula pasir yang manis. Adi berjanji akan mengerahkan instansi lain untuk membantu pengembangannya.

"Kami akan dorong terus, apalagi daerah ini memang daerah perkebunan. Kami, pemerintah akan konsisten untuk support," imbuh politikus PDIP yang juga mantan Sekda Badung itu.

ADVERTISEMENT

Banjar Lipah, Desa Petang, Kecamatan Petang, merupakan satu dari beberapa kawasan lainnya di Badung utara yang lahannya cocok untuk budidaya kakao. Bahkan, budidaya kakao di Gumi Keris sempat berjaya pada 1990-an.

Namun, produksi kakao di Badung sempat terkendala karena rata-rata usia pohon sudah berumur 30 tahunan. Dinas Pertanian Badung pun kini mengupayakan budidaya kakao menggunakan teknik baru serta varietas terbaru.

"Kami ingin menggairahkan lagi perkebunan kakao dengan berbagai program. Petani juga sudah kami latih bagaimana teknik budidaya yang bagus. Apalagi akan ada penambahan luas tanam kakao sekitar 31 hektar lagi," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana.

Wijana optimistis kawasan Petang bisa menjadi sentra kakao di Badung setelah penambahan luas lahan itu. Wijana juga berjanji akan menggarap perkebunan manggis, durian, dan salak di kawasan itu.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads