Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025: Tema, Agenda, Sejarah

Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025: Tema, Agenda, Sejarah

Agus Eka - detikBali
Jumat, 23 Mei 2025 04:30 WIB
Female dancers perform during a parade of the opening Bali Arts Festival in Bali, Indonesia, Sunday, June 18, 2023. The island of Bali is currently holding a month-long annual Bali Arts Festival from June 18 until July 16. (AP Photo/Firdia Lisnawati)
Ilustrasi - Pesta Kesenian Bali (PKB). (Foto: AP/Firdia Lisnawati)
Denpasar -

Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025 siap menggebrak dengan beragam pagelaran seni budaya. PKB ke-47 bakal digelar selama sebulan penuh saat momen liburan sekolah, yakni dari 21 Juni hingga 19 Juli 2025.

Selain menghadirkan parade budaya, pagelaran seni, dan lomba, agenda tahunan itu juga dimeriahkan oleh penampilan seniman dari berbagai negara melalui ajang Bali World Culture Celebration (BWCC). Perayaan Kebudayaan Dunia itu juga dilaksanakan selama sebulan penuh.

Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menyebut anggaran yang disiapkan untuk menghelat PKB 2025 mencapai Rp 10 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi dari rencana awal yang hanya sebesar Rp 6,5 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PKB 2025 bakal melibatkan 20 ribu seniman dengan ratusan sajian seni selama sebulan pelaksanaannya. Selain sekaa atau kelompok seni dari sembilan kabupaten/kota di Bali, PKB juga bakal dimeriahkan oleh penampilan dari kelompok seni dari luar Bali.

Tema PKB XLVII 2025

Seniman tampil pada pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 di Denpasar, Bali, Sabtu (15/6/2024). Kegiatan yang digelar pada 15 Juni hingga 13 Juli 2024 tersebut mengangkat tema Jana Kerthi Paramaguna Wikrama atau harkat martabat manusia unggul dengan melibatkan 13.515 seniman dari 275 kelompok seni. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.Ilustrasi - Pesta Kesenian Bali (PKB). Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Pesta Kesenian Bali adalah serangkaian agenda rutin tahunan yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sejak 1979. Agenda tahunan ini menjadi salah satu yang ditunggu-tunggu saat memasuki musim liburan sekolah.

ADVERTISEMENT

PKB menjadi wadah bagi aktivitas dan kreativitas para seniman di Pulau Dewata. Ajang ini juga menjadi wadah pengenalan dan kolaborasi budaya Bali dengan berbagai daerah lain di Nusantara.

Adapun PKB tahun ini mengusung tema Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya yang bermakna "Harmoni Semesta Raya". Seperti tahun-tahun sebelumnya, pembukaan PKB akan dilaksanakan di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala Denpasar.

Agenda PKB XLVII 2025

Adapun, pembukaan PKB ditandai dengan pelepasan peed aya (pawai budaya) yang biasanya dimulai pukul 14.00 Wita. Kemudian, rangkaian pembukaan dilanjutkan dengan rekasadana (pergelaran) pada malam harinya di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Center Denpasar.

Setelah pembukaan, berbagai pertunjukan seni akan dihelat selama sebulan penuh di Art Center Denpasar. PKB ke-47 Tahun 2025 ini dirangkai dengan Wimbakara (lomba), Kriyaloka (lokakarya), Widyatula (serasehan), Utsawa (Parade), dan Adhi Sewaka Nugraha (penghargaan pengabdi seni).

Tak hanya itu, PKB 2025 juga dirangkai dengan kegiatan Jantra Tradisi Bali dan BWCC (Perayaan Kebudayaan Dunia di Bali). Dinas Kebudayaan Provinsi Bali berharap agar ajang ini tetap berkualitas dengan melakukan kurasi terhadap para sekaa, sanggar, komunitas, hingga yayasan yang ditampilkan.

Sedangkan, BWCC bertujuan memperkuat posisi strategis kesenian dan kebudayaan Bali yang turut mewarnai dan membangun nilai-nilai kesatuan, harmoni, dan perdamaian (unity, harmony, and peace) antarbangsa di dunia melalui pemanggungan dan presentasi beragam genre pertunjukan.

Melalui BWCC diharapkan dapat mendorong terbangunnya konektivitas dan ruang kolaborasi sesama seniman dan pegiat kreatif lintas negara.

Sejarah PKB

PKB pertama kali dicetuskan oleh Gubernur Bali ke-6, Ida Bagus Mantra pada 1979. Mulanya, PKB dilakukan selama dua bulan, dari 20 Juni-23 Agustus 1979.

Sepanjang sejarah, pembukaan PKB selalu dilakukan oleh pejabat tinggi negara. Namun, hanya pada PKB pertama dibuka oleh mendiang Ida Bagus Mantra, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali sekaligus penggagas PKB.

Selanjutnya, pembukaan PKB dilakukan oleh presiden, wakil presiden, menteri, dan bahkan ibu negara.




(iws/iws)

Hide Ads