I Komang Sanayasa kini bisa tersenyum. Perbekel Desa Dauh Peken itu tidak perlu bingung melaksanakan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sanayasa menuturkan sebelum program ketahanan pangan yang digagas oleh pemerintah pusat bergulir, Desa Dauh Peken sudah berupaya mandiri dalam pangan. Caranya, berkolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala. "Kami dengan KWT Kota Pala menyosialisasikan pentingnya ketahanan pangan ke masyarakat," tuturnya Sabtu (8/3/2025).
KWT Kota Pala berdiri pada 1 Februari 2019. Kelompok Tani itu didirikan karena keinginan ibu-ibu di Dauh Peken untuk bercocok tanam di permukiman demi mencapai ketahanan pangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota KWT Kota Pala lalu berlatih hidroponik. Metode tersebut dianggap cocok lantaran Desa Dauh Peken merupakan permukiman.
Belakangan, pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki program sejumlah prioritas atau Asta Cita, salah satunya adalah swasembada pangan atau ketahanan pangan. Bahkan, pemerintah mewajibkan paling sedikit 20 persen dari dana desa dialokasikan untuk program ketahanan pangan.
Sanayasa menjelaskan salah satu program kolaborasi dengan KWT Kota Pala adalah penyediaan bibit untuk dibagikan kepada warga Desa Dauh Peken. Beragam bibit sayuran yang disemai hingga siap tanam dari KWT Kota Pala itu lalu dibagikan kepada warga desa.
Menurut Sanayasa, pembagian bibit sayuran itu bisa membantu warga Desa Dauh Peken memenuhi kebutuhan dapurnya. "Paling nggak sayuran, cabai, tomat, terung, bisa diambil dari pekarangan rumah," tutur pria berusia 54 tahun itu.
Desa Dauh Peken, Sanayasa melanjutkan, memfasilitasi KWT Kota Pala untuk mendapatkan pinjaman lahan di Jalan Anyelir V, Tabanan, dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan. Kebun seluas 6,7 are itu kemudian ditanami beragam sayuran seperti tomat, terung, cabai, hingga peria.
Sanayasa menambahkan Desa Dauh Peken juga berupaya swasembada pangan dengan membuat kolam ikan pada 2023. Selain itu, desa dengan jumlah penduduk sebanyak 4.046 keluarga tersebut juga memfasilitasi peternak ayam.
Baca juga: Ketahanan Pangan ala KWT Kota Pala |
Pendamping KWT Kota Pala Andriana menuturkan Kelompok Tani beranggotakan 25 ibu itu menjadi penyedia bibit untuk Desa Dauh Peken sejak 2022. Dana untuk penyediaan bibit sayuran itu bersumber dari APBDes.
Andriana menerangkan warga Desa Dauh Peken kini bisa lebih tenang saat harga sayuran merangkak naik karena mulai memetik hasil dari bertani di halaman rumah. "Kalau harga cabai naik, kami aman," tuturnya.
KWT Kota Pala, Andriana melanjutkan, tidak hanya menyediakan bibit sayuran bagi warga Desa Dauh Peken. Kelompok Tani itu juga memberikan edukasi terkait penanaman sayuran tersebut di rumah. "Kami mendatangkan narasumber untuk membahas permasalahan urban farming," tutur perempuan berusia 42 tahun itu.
Menurut Andriana, KWT Kota Pala bisa seperti saat ini karena beragam bantuan dari BRI. Bank pelat merah itu dua kali memberikan bantuan pada Kelompok Tani itu pada 2021 senilai Rp 200 juta.
Aneka bantuan itu antara lain instalasi untuk hidroponik, perlengkapan untuk budidaya tanaman buah di pot (tabulampot), perlengkapan vertikultur, green house atau rumah kaca. Bank pelat merah itu juga memberikan bantuan berupa alat produksi untuk mengolah hasil kebun seperti freezer, mixer, oven, air frayer, kompor portable, kompor gas, alat pembuat mi, lemari, hingga etalase.
Bantuan dari BRI, Andriana menambahkan, juga berupa pelatihan pengelolaan makanan sehat dari Universitas Udayana. Walhasil, kini KWT Kota Pala bisa memproduksi aneka makanan seperti keripik keju bayam (Spincheese) dan keripik kelor Moricheese. Bahkan, Kelompok Tani tersebut juga menjadi penyedia untuk program pemberian makanan tambahan (PMT) di Desa Dauh Peken.
Regional CEO BRI Denpasar, Hery Noercahya, mengungkapkan bantuan yang diberikan bank pelat merah itu kepada KWT Kota Pala tidak hanya perlengkapan berkebun dan peralatan usaha, tapi juga pendampingan. "BRI memberikan bantuan pelatihan dan pendampingan dengan menggandeng akademisi, praktisi, dan tim ahli yang kompeten," ujarnya.
Hery berharap bantuan berupa alat usaha itu dapat mempercepat KWT Kota Pala memproduksi beragam makanan untuk konsumen dalam jumlah yang lebih besar. "Hal tersebut akan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para perempuan anggota kelompok (KWT Kota Pala)," ungkapnya.
(gsp/hsa)