Aneka Olahan Pangan KWT Kota Pala untuk Tangkal Stunting

Tabanan

Aneka Olahan Pangan KWT Kota Pala untuk Tangkal Stunting

Gangsar Parikesit - detikBali
Minggu, 06 Apr 2025 07:06 WIB
Stick Keju Bayam yang diproduksi oleh KWT Kota Pala.
Stick Keju Bayam yang diproduksi oleh KWT Kota Pala. Foto: dok. Instagram KWT Kota Pala
Tabanan -

Keripik keju bayam buatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala itu diberi merek Spincheese. Camilan sehat berbahan dasar bayam itu dikemas dengan bungkus berwarna cokelat dan diberi label jenama.

KWT Kota Pala tidak hanya memproduksi Spincheese. Kelompok Tani yang berasal dari Desa Dauh Peken, Tabanan, Bali, itu juga memproduksi keripik kelor dengan jenama Moricheese.

Pendamping KWT Kota Pala Andriana menuturkan sayur bayam dan kelor untuk Spincheese dan Moricheese berasal dari kebun Kelompok Tani itu. Ibu-ibu yang berada di KWT Kota Pala lalu mengolah beragam sayuran tersebut menjadi keripik keju bayam dan kelor. "Bahkan, kami memiliki izin edar untuk keripik keju bayam dan kelor itu," ungkapnya kepada detikBali, Minggu (2/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KWT Kota Pala berdiri pada 1 Februari 2019. Kelompok tani itu didirikan karena keinginan ibu-ibu di Dauh Peken untuk bertani di permukiman demi mencapai ketahanan pangan.

Anggota KWT Kota Pala lalu berlatih hidroponik. Metode tersebut dianggap cocok lantaran Desa Dauh Peken merupakan permukiman.

ADVERTISEMENT

Belakangan, pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki program sejumlah prioritas dalam Asta Cita. Salah satunya adalah swasembada pangan atau ketahanan pangan.

Program prioritas lain adalah makan bergizi gratis (MBG). Program itu bertujuan menekan angka malnutrisi dan stunting. Program itu menyasar kelompok rentan seperti balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Andriana menerangkan KWT Kota Pala juga menjadi penyedia untuk program pemberian makanan tambahan (PMT) di Desa Dauh Peken sejak 2021. Program PMT menyasar balita dan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka serta mencegah stunting.

Ibu-ibu di KWT Kota Pala membuat beragam makanan untuk PMT. Misalkan, puding susu buah naga, spaghetti chicken bolognese, sup kaldu ayam dengan sayuran, pangsit goreng ayam, hingga salad buah. "Sebagian bahan untuk PMT itu berasal dari kebun kami," tutur Andriana.

Selain itu, KWT Kota Pala berupaya mengedukasi warga Dauh Peken terkait panganan sehat. Kelompok Tani itu juga memberikan penyuluhan ihwal penanggulangan stunting.

Misalkan, KWT Kota Pala dan Desa Dauh Peken menyusun daftar menu PMT balita. Bahkan, resep terkait makanan tambahan itu juga disosialisasikan untuk mempermudah ibu-ibu membuat makanan tersebut.

Menu PMT KWT Kota Pala untuk mencegah stunting di Desa Dauh Peken, Tabanan, Bali.Menu PMT KWT Kota Pala untuk mencegah stunting di Desa Dauh Peken, Tabanan, Bali. Foto: dok. Instagram KWT Kota Pala


Andriana menuturkan KWT Kota Pala bisa memproduksi beragam makanan tak lepas dari bantuan BRI. Bank pelat merah itu dua kali memberikan bantuan kepada Kelompok Tani yang kini beranggotakan 25 ibu tersebut pada 2021.

BRI memberikan bantuan antara lain freezer, mixer, oven, air frayer, kompor portable, kompor gas, alat pembuat mi, lemari, hingga etalase. BRI juga memberikan bantuan berupa pelatihan pengelolaan makanan sehat kepada anggota KWT Kota Pala.

Andriana menuturkan pelatih untuk pengelolaan makanan sehat didatangkan dari Universitas Udayana. "Bantuannya senilai Rp 100 juta itu tidak hanya alat, tapi juga pelatihan," ungkap perempuan berusia 42 tahun tersebut.

Perbekel Desa Dauh Peken I Komang Sanayasa menjelaskan KWT Kota Pala mendukung program desa dengan menjadi penyuplai makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil. "Kami ada program PMT yang digelar di Posyandu dan KWT Kota Pala menyediakan pangannya," tuturnya.

Regional CEO BRI Denpasar, Hery Noercahya, mengungkapkan bantuan yang diberikan bank pelat merah itu kepada KWT Kota Pala tidak hanya perlengkapan berkebun dan peralatan usaha, tapi juga pendampingan. "BRI memberikan bantuan pelatihan dan pendampingan dengan menggandeng akademisi, praktisi, dan tim ahli yang kompeten," ujarnya.

Hery berharap bantuan berupa alat usaha itu dapat mempercepat KWT Kota Pala memproduksi beragam makanan untuk konsumen dalam jumlah yang lebih besar. "Hal tersebut akan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para perempuan anggota kelompok (KWT Kota Pala)," ungkapnya.




(gsp/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads