.webp)
Polisi memperketat pemeriksaan barang bawaan pemudik selama arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali. Hal itu untuk mengantisipasi barang berbahaya masuk ke Pulau Dewata.
"Selain melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan, kami juga melakukan pemeriksaan identitas dari penumpang yang baru tiba di Pelabuhan Padangbai," kata Kapolsek Kawasan Pelabuhan Padangbai Kompol I Nyoman Merta Kariana, Kamis (3/4/2025).
Polsek Kawasan Pelabuhan Padangbai melibatkan anjing K9 serta menambah 10 personel untuk memeriksa pemudik setiap harinya. Hingga saat ini, polisi tidak menemukan hal mencurigakan yang dibawa pemudik. Identitas dan dokumen kendaraan pemudik juga lengkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika seandainya kami menemukan ada penumpang yang tidak membawa identitas atau barang berbahaya, kami langsung lakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk dipulangkan ke wilayah asalnya," ujar Kariana. Ia mengimbau agar masyarakat tidak membawa barang berlebihan serta selalu berhati-hati selama di perjalanan.
Pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk Diperketat
Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai lengang pada H+3 Idul Fitri. Tidak ada antrean kendaraan meskipun pemudik sudah ada yang balik.
"Kondisi pelabuhan pada pagi ini sangat lancar. Tidak ada antrean signifikan baik di Pelabuhan Gilimanuk maupun Padangbai," ungkap Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, Kamis (3/4/2025).
Meskipun lengang, personel Polda Bali yang terlibat Ops Ketupat Agung-2025 tetap melaksanakan pengamanan sesuai lokasi penugasan. "Personel Polri yang bertugas di Pelabuhan Gilimanuk dan Padangbai tetap standby. Jika sewaktu-waktu terjadi penumpukan kendaraan mereka siap dan langsung turun ke lapangan melakukan pengaturan," jelasnya.
Polri bersinergi dengan Satpol PP memeriksa kendaraan, barang, maupun identitas yang masuk ke Bali. Pemeriksaan ketat dilakukan untuk mencegah penyelundupan barang terlarang dan benda berbahaya.
"Polri bersama Satpol PP melaksanakan pemeriksaan secara ketat terhadap kendaraan yang masuk ke Bali. Ini dilakukan untuk mencegah penyelundupan narkoba, bahan peledak dan benda berbahaya lainnya," tegas Ariasandy.
(nor/nor)
