Pemedek Diimbau Tak Bawa Plastik Saat Ngusaba Kadasa Pura Ulun Danu Batur

Pemedek Diimbau Tak Bawa Plastik Saat Ngusaba Kadasa Pura Ulun Danu Batur

Agus Eka - detikBali
Minggu, 23 Mar 2025 21:33 WIB
Suasana paruman agung untuk membahas Ngusaba Kadasa Pura Ulun Danu Batur. (Foto: Dok. Desa Adat Batur)
Suasana paruman agung untuk membahas Ngusaba Kadasa Pura Ulun Danu Batur. (Foto: Dok. Desa Adat Batur)
Bangli -

Rangkaian Ngusaba Kadasa Pura Ulun Danu Batur tahun Saka 1947 akan dimulai pada Tilem Kasanga, Jumat (28/3/2025). Desa Adat Batur mengimbau pemedek atau umat yang hendak bersembahyang selama upacara tersebut dapat mengurangi penggunaan sampah plastik.

Puncak upacara Ngusaba Kadasa Pura Ulun Danu Batur akan berlangsung tepat pada Purnama Kadasa, 12 April 2025. Prosesi pujawali akan berlanjut atau nyejer selama 13 hari dan berakhir pada 24 April 2025.

"Selama pelaksanaan ritual tersebut, dan juga untuk selanjutnya, kami mohon maklum dan partisipasi aktif masyarakat untuk bisa meminimalisasi sampah di kawasan pura," kata Pangemong Pura Ulun Danu Batur, Palinggih Dane Jero Penyarikan Duuran Batur, dalam keterangannya, Minggu (23/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desa Adat Batur mengimbau umat agar membawa sarana persembahan dengan tidak menggunakan tas plastik. Pemedek yang masih menggunakan plastik akan diminta membawa pulang demi menjaga kebersihan pura.

"Mari kita kurangi banten dan persembahan lainnya yang masih menggunakan bungkus plastik agar tidak mengurangi kesucian dan bisa mencemari lingkungan," imbuh Jero Penyarikan Duuran Batur.

ADVERTISEMENT

Jero Penyarikan Duuran menuturkan volume sampah di Pura Ulun Danu Batur pada hari-hari biasa bisa lebih dari 100 kilogram per hari. Ketika odalan, dia berujar, volume sampah bisa meningkat berkali-kali lipat.

"Selama ini kami mengandalkan tempat pembuangan sampah sementara di dekat pura yang secara swadaya diadakan oleh pangemong pura," imbuhnya.

Menurut Jero Penyarikan, pengangkutan sampah di kawasan pura itu juga belum maksimal. Oleh karenanya, dia berujar, Desa Adat Batur sedang berupaya memikirkan pengelolaan sampah yang lebih serius.

"Kami tengah mengupayakan memecahkan persoalan sampah ini ke depan. Oleh karena itu, peran aktif umat dalam mengelola sampahnya sendiri sangat kami harapkan, sehingga antara konsep religius yang luhur dan praktik dalam laku bisa selaras," pungkasnya.




(iws/iws)

Hide Ads