Gempa bumi tektonik mengguncang Tabanan, Bali, Rabu (19/3/2025) pukul 21.17 Wita. Episenter gempa terletak pada koordinat 8,59Β° Lintang Selatan (LS) dan 115,07Β° Bujur Timur (BT), tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 kilometer (km) sebelah barat Tabanan pada kedalaman 146 km.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M 4,3," kata Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, dalam siaran pers.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi tersebut merupakan jenis menengah. Penyebabnya adalah aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intraslab earthquake) yang tersubduksi ke bawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di Denpasar, Kuta, Gianyar, Karangasem, Mataram, dan Lombok Barat. Getaran di berbagai wilayah itu dirasakan nyata dalam rumah. Getaran terasa seakan-akan ada truk berlalu
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," jelas Cahyo.
Cahyo menegaskan belum ada gempa bumi susulan berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 21.33 Wita. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
Selain itu, masyarakat diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pinta Cahyo.
(iws/iws)