Wali Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), A Rahman, meminta pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) terus digencarkan. Hal itu menyikapi kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga mengakibatkan dua orang meninggal.
"Saat rapat koordinasi (rakor) dengan wakil wali kota, sekda, dan bersama seluruh kepala OPD kemarin, saya meminta agar PSN dan PHBS terus digencarkan," kata A Rahman kepada detikBali, Selasa (18/3/2025).
Selain itu, Aji Man juga meminta seluruh lurah untuk memasifkan kegiatan gotong royong sekali dalam minggu mulai Jumat pekan ini. Warga di masing-masing kelurahan juga diingatkan untuk menjaga kebersihan lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal kasus DBD ini, kita harus pikirkan bersama. Jangan sampai kasusnya bertambah dan jatuhnya korban jiwa," tegas Aji Man.
"Jangan saat ada kasus hanya fogging saja yang dilakukan, tetapi kesehatan dan kebersihan lingkungan juga sangat diperlukan," imbuh Aji Man.
Aji Man menambahkan, berdasarkan data Dikes Kota Bima, jumlah yang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti itu sebanyak 96 kasus. Dua orang anak meninggal dunia.
"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Pemkot) Bima, saya turut berdukacita yang mendalam atas meninggalnya dua orang akibat DBD," ungkap Aji Man.
(iws/iws)