Nuzulul Quran akan jatuh pada 17 Ramadhan atau pada Senin (17/3/2025). Malam Nuzulul Quran disebut sebagai malam kemuliaan karena pada saat inilah wahyu pertama kali diturunkan ke bumi.
Terdapat sejumlah khotbah untuk memperingati malam Nuzulul Quran. Dengan memahami malam Nuzulul Quran, umat muslim diharapkan dapat mengamalkan amalan baik.
Berikut contoh khotban Nuzulul Quran yang dirangkum dari berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh 1
Assalamualaikum Wr Wb
Nuzulul Qur'an yang lazim diperingati umat Islam di seluruh penjuru negeri ini. Pada umumnya peringatan ini fokus pada sejarah turunnya Al-Qur'an. Akan tetapi, peringatan tersebut akan terasa lengkap, ketika umat Islam juga sebaiknya diajak untuk mengingat kembali apa al-Qur'an itu, bagaimana al-Qur'an diturunkan, serta mengingat kembali keagungan Al-Qur'an Secara bahasa, Al-Qur'an memiliki persamaan kata, yakni al-qiraah yang memiliki arti bacaan. Hal ini terungkap dalam QS. Al-Qiyamah ayat 17-18 berikut ini :
إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ . فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ
Artinya, "Sesungguhnya tugas Kamilah untuk mengumpulkan (dalam hatimu) dan membacakannya. Maka, apabila Kami telah selesai membacakannya, ikutilah bacaannya itu."
Kemudian para ulama mendefinisikannya dalam ilmu al-Qur'an, bahwa al-Qur'an :
الْكَلَامُ الْمُعْجِزُ الْمُنَزَّلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَكْتُوْبُ فِى الْمَصَاحِفِ الْمَنْقُوْلُ بِالتَّوَاتُرِ الْمُتَعَبَّدُ بِتِلَاوَتِهِ
Artinya : "Kalam (Allah SWT) yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, tertulis dalam mushaf yang dikutip secara mutawatir (berturut-turut dan dilakukan oleh banyak orang) serta dianggap beribadah dengan membacanya". (Muhammad Abdul 'Adhim Az-Zarqani, Manahilul 'Irfan Fi Ulumil Qur'an, [Beirut: Darul Kitab Al-'Arabi, 1995], Juz II, hal. 21).
Menurut pendapat yang masyhur, pada bulan Ramadhan, Al-Qur'an diturunkan secara keseluruhan dari Lauhul Mahfudz (pusat informasi semesta) ke Baitul 'Izzah (rumah ibadah penduduk langit) di langit dunia. Hal ini merujuk pada QS. Al-Baqarah: 185, QS. Ad-Dukhan: 3, dan QS. Al-Qadar:
1. Setelah itu, malaikat Jibril AS menurunkannya secara bertahap, yang berisi perintah, larangan, dan berbagai sebab. Proses penurunan Al-Qur'an secara bertahap ini berlangsung selama sekitar dua puluh tahun (Muhammad Bin Ahmad Bin Abu Bakar al-Qurthubi, al-Jami' Li Ahkamil Qur'an, [Beirut: Muassasah al-Risalah, 2006],
Jilid III, hal. 160-161). Kalam Allah SWT pada definisi di atas merupakan penegasan, bahwa tidak ada kalam manusia, jin dan malaikat di dalam Al-Qur'an. Dan sejalan dengan keagungan Allah SWT, kalam-Nya juga merupakan hal yang agung. Sehingga hal ini menarik minat umat Islam yang ingin diajak bicara oleh Allah SWT.
Baik dengan membacanya maupun menghafalnya. Bagi mereka yang sekedar membaca Al-Qur'an, pahala berlipat Allah SWT janjikan setara dengan sepuluh kebaikan.
Hal ini terungkap dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dari Ibnu Mas'ud RA, bahwa nabi SAW bersabda:
مَنْ قَرَأْ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَزْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya : "Rasulullah SAW bersabda : Siapapun yang membaca satu huruf dari kitab Allah SWT, maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan setara dengan sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf. Akn tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (Muhammad bin Isa At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, [Cairo: Dar At-Ta'shil, 2016], Jilid IV, hal. 38).
Lebih lanjut, At-Tirmidzi menyampaikan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ali bin Abu Thalib RA, yang ditujukan kepada mereka yang menghafal Al-Qur'an dan mendalami isinya.
Dalam hadits tersebut, disebutkan bahwa berdasarkan Al-Qur'an, seseorang yang memahami dan mengamalkan ajarannya akan mengetahui mana yang halal dan mana yang haram.
Selain dijanjikan masuk surga, orang tersebut juga akan diberikan kewenangan untuk memberi syafaat sepuluh orang dari keluarganya yang divonis masuk neraka agar dapat masuk surga.
Nabi SAW bersabda: مَنْ قَرَأَ الْقُزآنَ فَاسْتَظْهَرَهُ فَأَحَلَّ حَلَالَهُ وَحَرَّمَ حَرَامَهُ أَدْخَلَهُ اللّهُ بِهِ الْجَنَّةَ وَشَفَّعَهُ فِي عَشَرَةٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ كُلُّهُمْ قَدْ وَجَبَتْ لَهُ النَّارُ
Artinya, "Siapa saja yang membaca Al-Qur'an dan menghafalkannya, kemudian menghalalkan apa yang dihalalkan oleh Al-Qur'an, dan mengharamkan apa yang diharamkan oleh Al-Qur'an, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga dengan Al-Qur'an tersebut dan memberi syafaatnya kepada sepuluh orang dari keluarganya, yang semuanya [pada awalnya] telah ditetapkan masuk neraka." (Sunan At-Tirmidzi, Jilid IV, hal. 31).
Keagungan Al-Qur'an tidak hanya terbatas pada aktivitas membaca dan menghafalnya, tetapi juga dapat dilihat dari kemampuannya dalam menjawab berbagai tantangan manusia yang mengingkarinya. Di sisi lain, Al-Qur'an juga mampu melemahkan tantangan-tantangan tersebut. Kemampuan ini dikenal dengan istilah i'jazul Qur'an, yang menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah mukjizat, bahkan menjadi mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW.
Menurut As-Suyuthi, kebesaran mukjizat Al-Qur'an dapat dilihat dari sisi rasionalitasnya. Jika mukjizat para nabi terdahulu bersifat indrawi, seperti unta Nabi Shalih AS dan tongkat Nabi Musa AS, maka seiring wafatnya para nabi tersebut, mukjizat mereka hanya tinggal cerita. Tidak ada satu pun manusia yang dapat melihatnya, apalagi menirunya. Sedangkan mukjizat Al-Qur'an tetap ada sepanjang masa, seiring perkembangan rasionalitas manusia itu sendiri. (Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Itqan fi Ulumil Qur'an, [Beirut: Muassasah Ar-Risalah, 2008], hal. 645).
Salah satu contoh mukjizat Al-Qur'an yang mengajak manusia modern berpikir secara serius adalah proses perkembangan janin manusia yang terungkap dalam QS. Al-Mu'minun ayat 12-14. Ayat ini disampaikan pada masa ketika belum ada ilmu kedokteran modern seperti saat ini. Selain itu, ayat tersebut disampaikan oleh sosok yang tidak mampu membaca dan menulis.
Berdasarkan fakta ini, para dokter modern termotivasi untuk mengembangkan ilmu kedokteran hingga muncul cabang spesialisasi dokter kandungan. Motivasi inilah yang menurut Manna'ul Qathan disebut sebagai i'jazul ilmi (Manna'ul Qathan, Mabahits fi Ulumil Qur'an, hal. 270). Pada akhirnya, memperingati Nuzulul Qur'an pada bulan Ramadhan tidak sekadar mengenang bagaimana Al-Qur'an diturunkan, tetapi juga menjadi media untuk memantapkan keyakinan umat Islam terhadap keagungannya. Hal itu dapat dilakukan dengan membaca, mempelajari, dan mengamalkan isi Al-Qur'an. Wallahu A'lam.
Contoh 2
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, pada malam yang penuh berkah ini kita dipertemukan kembali dalam momen istimewa, yaitu Nuzulul Quran. Nuzulul Quran merupakan malam di mana wahyu Allah SWT pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Di malam ini, Allah SWT menurunkan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Al-Qur'an adalah cahaya yang menerangi jalan kehidupan dan yang membimbing kita dari kegelapan menuju terang.
Jadikan peristiwa ini sebagai momen untuk meningkatkan ketaqwaan dan keyakinan terhadap kitab suci Al-Qur'an. Bagi umat Islam, wajib hukumnya untuk bisa membedakan mana yang haq dan bathil. Sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."
Banyak sahabat Rasulullah yang menghafalkan Al-Quran yang bisa menghafal Al-Qur'an dengan mudah. Al-Qur'an menjadi lebih mudah karena Al-Qur'an diturunkan secara bertahap.
Namun, karena banyaknya konflik dengan kaum kafir pada masa itu, Al-Qur'an akhirnya dibukukan guna menjaga dan merawatnya. Alhamdulillah hingga saat ini kita masih bisa untuk membacanya.
Sebagai umat Islam, kita harus terus mengamalkan Al-Qur'an hingga akhir zaman. Kita bisa mengamalkan Al-Qur'an dengan cara membacanya setiap hari. Sederhana, namun banyak dari kita belum mulai mengamalkannya.
Allah SWT akan memuliakan mereka yang membaca Al-Qur'an dan menganggap mereka sebagai Ahlullah (keluarga Allah) di dunia. Allah juga akan menempatkan mereka dalam posisi yang sangat dihormati.
Marilah kita bersama-sama membangun generasi Qur'ani yang akan membawa kemajuan bagi bangsa dan agama.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh 3
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nuzulul Quran menjadi pengingat bagi kita akan pentingnya memahami setiap pesan-pesan Al-Quran. Al-Quran bukan hanya sekadar bacaan, tetapi menjadi pedoman hidup yang mampu membimbing umat manusia dalam setiap aspek kehidupan.
Ini menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan diri ke dalam makna Al-Quran. Setiap ayatnya mengandung hikmah dan pedoman yang relevan untuk setiap zaman. Kita perlu memaknai Al-Quran dengan ketulusan agar dapat menjadikan Al-Quran sebagai panduan utama dalam kehidupan sehari-hari.
Peringatan Nuzulul Quran menjadi pengingat untuk mengimplementasikan ajaran Al-Quran. Al-Quran mengajarkan pentingnya nilai-nilai moral, etika, dan keadilan yang seharusnya kita terapkan dalam setiap interaksi dan keputusan kita.
Mari gunakan momentum ini sebagai awal dalam memperbaiki diri dan memperkuat ikatan dengan Al-Quran.
riwayat Imam al-Ashbahany (al-Hujjah fi Bayan al-Muhajjah juz 2 halaman 175)
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَالَ: أُنْزِلَ الْقُرْآنُ جُمْلَةً مِنَ السَّمَاءِ الْعُلْيَا إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فِي رَمَضَانَ، فَكَانَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُحْدِثَ شَيْئًا أَحْدَثَهُ. يَعْنِي بِالْوَحْيِ
"Dari Ibn Abbas ra ia berkata, Al - Quran turun sekaligus dari langit yang tinggi menuju langit dunia pada bulan Ramadhan. Lalu jika Allah ingin menceritakan sesuatu maka Dia menceritakannya, maksudku melalui wahyu (Alquran secara bertahap)."
Demikianlah kultum singkat mengenai Nuzulul Quran yang ingin saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh 4
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hadirin yang berbahagia,
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Inna anzalnahu fi lailatil qadr" (Sesungguhnya Kami telah Menurunkannya (Al-Quran0 pada malam kemuliaan). (QS. Al-Qadr: 1)
Al-Qur'an memiliki banyak makna dan pelajaran bagi umat Islam. Pertama, Al-Qur'an berfungsi sebagai pedoman hidup yang sempurna bagi seluruh umat manusia.
Kedua, karena bulan Ramadan adalah bulan di mana Al-Qur'an pertama kali turun, kita harus memperbanyak amal ibadah dan introspeksi.
Ketiga, Nuzulul Quran memberikan kita petunjuk hidup yang jelas melalui Al-Qur'an, yang mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah yang begitu besar.
Semoga Allah SWT selalu memberkahi dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Dalam menyambut Nuzulul Quran, marilah kita meningkatkan kualitas ibadah kita, mari kita bersama-sama mendekatkan diri kepada-Nya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh 5
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt atas nikmat sehat dan kesempatan untuk kembali menyambut bulan suci Ramadan.
Pada kesempatan kali ini, mari kita membahas mengenai Nuzulul Quran, peristiwa penting dalam sejarah umat Islam yang menandai turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad saw.
Nuzulul Quran merupakan momen memperingati malam-malam mulia di bulan Ramadan ketika wahyu pertama Al-Qur'an turun kepada Nabi Muhammad saw di gua Hira.
Momen ini tidak hanya mengisyaratkan awal dari misi kenabian beliau, tetapi juga menjadi cahaya petunjuk bagi umat manusia sepanjang masa.
Dalam Al-Quran surat Al-Qadr (97:1-5), Allah SWT berfirman:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Al-Qadr. Dan tahukah kamu apakah malam Al-Qadr itu? Malam Al-Qadr lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhan mereka untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar."
Dari firman Allah ini, kita dapat merenungkan betapa mulianya malam-malam dalam bulan Ramadan, khususnya malam Al-Qadr yang lebih baik dari seribu bulan.
Momen Nuzulul Quran mengajarkan kepada kita pentingnya memperbanyak amal ibadah, doa, dan memperdalam pemahaman terhadap Al-Qur'an selama bulan Ramadan.
Semoga kita semua dapat memanfaatkan kesempatan berharga ini dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan berkah serta ampunan dari Allah Swt. Amin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh 6
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Dalam momen yang penuh berkah ini, marilah kita mengenang Nuzulul Quran, ketika Al-Quran mulia turun kepada Nabi Muhammad SAW. Nuzulul Quran bukan hanya sekadar peristiwa sejarah, tetapi juga membawa pesan dan hikmah yang mendalam bagi umat Islam.
Nuzulul Quran mengajarkan kita tentang pentingnya Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup yang memberikan cahaya dalam kegelapan. Al-Qur'an bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk dipahami, diamalkan, dan disebarkan kepada seluruh umat manusia.
Dalam setiap ayat Al-Qur'an terdapat kearifan dan petunjuk yang dapat membimbing kita dalam menjalani kehidupan dengan baik. Kita diajak untuk merenungkan makna ayat-ayat Al-Qur'an, memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam, dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Nuzulul Quran juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga dan menyebarkan kebenaran. Sebagaimana Al-Qur'an turun sebagai rahmat bagi seluruh alam, kita sebagai umat Islam juga diamanahkan untuk menjadi rahmat bagi semua makhluk dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran.
Semoga dengan memperingati Nuzulul Quran, kita semakin termotivasi untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman utama dalam hidup, menjaga kebenaran, dan menjadi pelopor kebaikan bagi semua.
Mari kita tingkatkan kualitas ibadah, bacaan Al-Qur'an, dan amal saleh selama bulan Ramadan ini.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh 7
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pada bulan Ramadan yang penuh berkah ini, mari kita mengenang dan merenungkan Nuzulul Quran, peristiwa turunnya Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Al-Qur'an bukanlah sekadar kumpulan kata-kata, tetapi merupakan panduan hidup yang penuh hikmah dan kebenaran.
Dalam setiap ayat Al-Qur'an terkandung petunjuk dan pedoman untuk menjalani kehidupan dengan penuh kebenaran, keadilan, dan kasih sayang.
Nuzulul Quran mengingatkan kita untuk selalu merujuk kepada Al-Qur'an sebagai sumber inspirasi dan solusi dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan.
Momen Nuzulul Quran juga menegaskan pentingnya meningkatkan pemahaman dan pengamalan terhadap Al-Qur'an. Bukan hanya sekadar membaca, tetapi juga memahami maknanya, menghayati ajarannya, dan mengaplikasikannya dalam tindakan nyata untuk kebaikan diri sendiri dan sesama.
Al-Qur'an juga mengajarkan nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan persaudaraan antarumat beragama.
Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an, kita dapat menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat dan membawa dampak baik bagi seluruh umat manusia.
Mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur'an, meningkatkan kualitas ibadah dan amal saleh, serta menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman utama dalam menjalani kehidupan yang berarti dan bermakna.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(nor/nor)