GM Bandara Ngurah Rai Beberkan Proses Evakuasi Pesawat Airfast

GM Bandara Ngurah Rai Beberkan Proses Evakuasi Pesawat Airfast

Sui Suadnyana, Rizki Setyo - detikBali
Minggu, 09 Mar 2025 16:32 WIB
Tangkapan layar pesawat Airfast di runway Bandara I Gusti Ngurah Rai, di Denpasar, Sabtu (8/3/2025). ANTARA/HO-dewataberkabar
Foto: Tangkapan layar pesawat Airfast di runway Bandara I Gusti Ngurah Rai, di Denpasar, Sabtu (8/3/2025). ANTARA/HO-dewataberkabar
Denpasar -

General Manager (GM) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Sauqy Shabab, membeberkan proses evakuasi pesawat Airfast yang mengalami kendala teknis saat mendarat, Sabtu (8/3/2025). Sauqy mengatakan proses evakuasi pesawat dilakukan menggunakan salvage equipment berupa lifting airbag.

"Pada prinsipnya airbag ini berfungsi untuk mengangkat badan pesawat dari permukaan landasan agar pesawat dapat dipindahkan," kata Sauqy kepada detikBali, Minggu (9/3/2025).

Proses pemindahan pesawat tipe Twin Otter Seaplane itu dilakukan oleh Tim Airport Rescue and Firefighting (ARFF) Bandara Ngurah Rai. Proses tersebut berjalan dengan lancar dan cepat tidak melebihi Notice to Airmen (Notam) yang telah dikeluarkan oleh Airnav.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proses evakuasi di sisi udara harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan dampak lebih besar yang berpotensi membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan," jelas Sauqy.

Manajemen Bandara Ngurah Rai mengeklaim tidak mengetahui secara rinci kendala teknis yang dialami oleh pesawat tersebut.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, landasan pacu atau runway Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, ditutup hampir dua jam pada Sabtu (8/3/2025). Penutupan tersebut dilakukan setelah pesawat Airfast rute Sumbawa Barat-Denpasar mengalami kendala teknis saat mendarat di Ngurah Rai.

Pesawat tipe Twin Otter Seaplane dengan nomor registrasi DH PK OAM 6 itu mendadak tidak bisa bergerak setelah mendarat. Walhasil, pesawat berkapasitas 12 penumpang itu tidak bisa dipindahkan ke apron.

"Pada saat pesawat Airfast ini landing dan terkendala teknis, maka terjadi block runway sehingga runway kami tutup," ungkap Syaugi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Pesawat itu mendarat pukul 09.26 Wita di landasan pacu 09/27 membawa tujuh penumpang. Namun, setelah mendarat dan berjalan pelan, pesawat tiba-tiba tidak dapat bergerak. Sesuai prosedur, landasan pacu ditutup untuk memastikan keselamatan penerbangan di bandara.




(iws/iws)

Hide Ads