Kue Kopyor dan Kondo, Primadona Takjil di Pasar Ramadan Loloan Barat Jembrana

Ragam Ramadan 2025

Kue Kopyor dan Kondo, Primadona Takjil di Pasar Ramadan Loloan Barat Jembrana

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Senin, 03 Mar 2025 20:09 WIB
Suasana pedagang takjil di Pasar Ramadan Jalan Semangka, Lingkungan Terusan, Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Jembrana, Senin (3/3/2025). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Foto: Suasana pedagang takjil di Pasar Ramadan Jalan Semangka, Lingkungan Terusan, Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Jembrana, Senin (3/3/2025). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali)
Jembrana -

Kue kopyor dan kondo menjadi primadona di Pasar Ramadan Loloan Barat di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Dua makanan khas Kampung Melayu Loloan ini selalu ludes terjual untuk kudapan berbuka puasa.

Pasar Ramadan ini terletak di sepanjang Jalan Semangka, Lingkungan Terusan, Kelurahan Loloan Barat. Puluhan pedagang takjil dadakan memadati jalur utama menuju Kampung Muslim Loloan ini.

Pantauan detikBali pada Senin (3/3/2025), pasar mulai ramai dikunjungi sekitar pukul 15.00 Wita. Berbagai makanan dan minuman tersedia, mulai dari aneka es, kolak, bubur, hingga aneka jajanan. Namun, dua menu yang paling banyak dicari adalah kue kopyor dan kondo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kue kopyor adalah jajanan manis khas Kampung Loloan yang dibungkus daun pisang. Sementara kondo adalah masakan daging sapi fermentasi yang juga menjadi favorit karena hanya ada saat bulan puasa.

"Setiap bulan puasa, pasar dadakan ini pasti ramai pembeli. Banyak menu makanan tersedia, jadi tinggal pilih mau makan apa. Anak-anak juga tidak bosan. Setiap hari menu berbeda," ungkap salah seorang pembeli, I Ketut Udiyana (44), ditemui detikBali, Senin sore.

ADVERTISEMENT

Warga lain, Resma Nurdiana, juga selalu mencari jajanan untuk berbuka puasa di pasar ini. Menu yang beragam menjadi alasan dirinya selalu mengunjungi pasar ini.

"Ada menu yang hanya ada saat puasa, seperti jajanan kopyor dan kondo. Jadi incaran saat berbuka puasa. Khusus untuk kue kopyor ini sangat cocok jadi menu berbuka karena rasanya manis," ujar wanita 28 tahun ini.

Salah seorang pedagang takjil, Nurhadi (31), mengatakan pasar dadakan ini selalu ramai saat bulan puasa. Menariknya, pembeli tidak hanya dari kalangan muslim.

"Setiap hari habis. Alhamdulillah selalu ramai sama seperti tahun-tahun sebelumnya," kata pria yang akrab disapa Pak Hadi ini.

Pak Hadi juga menjelaskan seluruh pedagang di pasar ini adalah warga Loloan. Banyak warga yang memasak di rumah dan menitipkan dagangannya di stan-stan pedagang.

"Kami tidak masak semuanya sendiri, jadi ada yang titip. Kalau omzet, kami baru buka dua hari, jadi belum banyak yang menitipkan dagangan. Biasanya ya sehari itu lebih dari Rp 4 juta," pungkasnya.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads