Mencekam! Pecatan TNI AL Tembak Polisi Saat Hendak Ditangkap terkait Sabu

Mencekam! Pecatan TNI AL Tembak Polisi Saat Hendak Ditangkap terkait Sabu

Nizar Alldi - detikBali
Sabtu, 22 Feb 2025 20:08 WIB
Eks anggota TNI AL tembaki polisi saat hendak ditangkap gegara sabu di Asahan (Foto: Istimewa)
Eks anggota TNI AL tembaki polisi saat hendak ditangkap gegara sabu di Asahan (Foto: Istimewa)
Denpasar -

Satu video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria bersenjata menembaki sebuah mobil di dekat gerbang perumahan. Mobil tersebut ternyata milik polisi yang hendak menangkap pria yang diketahui sebagai mantan anggota TNI AL bernama Chandra.

Melansir detikSumut, dalam video yang beredar pada Jumat (21/2/2025), terlihat seorang pria berbaju merah mengendarai sepeda motor di sekitar gerbang Perumahan Surya Mas, Kabupaten Asahan. Mobil polisi tampak bergerak maju ke arahnya.

Sejurus kemudian, pria itu mengeluarkan pistol dari dalam tas dan menembaki mobil tersebut. Mobil polisi mundur setelah ditembaki, sementara pria bersenjata itu langsung melarikan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasat Narkoba Polres Asahan AKP Mulyoto mengatakan kejadian itu terjadi pada Selasa (18/2). Peristiwa bermula saat polisi menerima informasi bahwa seorang pria bernama Ali Muda Nasution (45) memiliki narkoba jenis sabu.

Mendapat laporan itu, polisi menyamar sebagai pembeli dan menghubungi Ali. Mereka menyepakati pembelian 4 kilogram sabu dengan harga Rp 230 juta per kilogram.

"Pada saat itu kesepakatan harganya adalah Rp 230 juta per kilogram, sehingga harga keseluruhan dari 4 kilogram narkotika jenis sabu tersebut sebesar Rp 920 juta ," kata AKP Mulyoto.

Lokasi transaksi disepakati di sebuah rumah di Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai. Setelah memastikan adanya sabu, polisi langsung menangkap Ali dan menyita barang bukti berupa empat bungkus plastik berwarna oranye merek 99 DURIEN dari dalam tas di ruang tamu.

Saat diinterogasi, Ali mengaku bahwa sabu tersebut milik Chandra alias Rudi, yang tinggal di Kisaran, Kabupaten Asahan. Polisi kemudian membawa Ali ke rumah Chandra.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...

Sesampainya di lokasi, rumah Chandra dalam keadaan terkunci. Polisi pun memancing Chandra agar keluar dari rumah. Sekitar pukul 15.00 WIB, Chandra terlihat keluar dengan sepeda motor. Ketika polisi mencoba mengadangnya, ia langsung mengeluarkan pistol dan menembaki mobil polisi.

"Saudara Chandra alias Rudi langsung mengambil satu pucuk senjata api dari dalam tas sandang yang dipakainya yang kemudian langsung melakukan penembakan berkali-kali ke arah tim opsnal," ujar AKP Mulyoto.

Polisi membalas dengan tembakan peringatan, namun Chandra tetap melawan dan akhirnya berhasil melarikan diri menuju Stadion Mutiara Kisaran.

Setelah kejadian, polisi menggeledah rumah Chandra dan menemukan 6 bungkus plastik berisi sabu, satu pucuk senjata api jenis Baretta, serta 262 butir peluru kaliber 9 mm dan 100 butir peluru kaliber 7 mm.

"Di dalam rumah diamankan seorang perempuan bernama Lisa, menerangkan sebagai istri saudara Chandra alias Rudi yang kemudian dari dalam kamar ditemukan 6 bungkus plastik berwarna oranye merek 99 DURIEN berisi narkotika jenis sabu, 1 pucuk senjata api jenis Baretta beserta amunisi," ungkapnya.

Ali mengaku bahwa ia diperintahkan oleh Chandra untuk menjemput sabu sebanyak 10 kilogram dari tengah laut pada Sabtu (15/2) pukul 01.00 WIB. Ia mendapat upah Rp 70 juta setelah menyerahkan barang haram tersebut.

"Ali Muda Nasution yang menjemput narkotika jenis sabu tersebut sebanyak 10 kilogram dari laut dengan menggunakan bot atas perintah Chandra alias Rudi dengan upah Rp 70 juta," jelasnya.

Saat ini, polisi masih memburu Chandra yang diketahui merupakan pecatan TNI AL dengan pangkat terakhir Letnan Dua (Letda).

"(Chandra alias Rudi) pecatan marinir, pangkat terakhir Letda," tutup Mulyoto.

Artikel ini telah tayang di detikSumut. Baca selengkapnya di sini!



Simak Video "Video: 3 Polisi di Lampung Tewas Ditembak saat Gerebek Sabung Ayam"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads