Dinas Perhubungan (Dishub) Bali memberikan sinyal terkait pengoperasian kembali Trans Metro Dewata (TMD) dipercepat dari wacana awal pada Juli 2025. Hal itu disampaikan Kepala Dishub Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta seusai menerima audiensi dari penumpang disabilitas TMD di kantor Dishub Bali, Rabu (19/2/2025).
"Juli itu perhitungan normal kami dengan melihat peluang, memastikan ketersediaan dana. Tapi kalau masih bisa dipercepat apalagi mungkin ada Inpres dan gubernur baru, pastinya kemungkinan untuk percepatan itu ada," kata Samsi.
Namun, dia belum bisa menjanjikan waktu pastinya. Yang pasti, saat ini Dishub Bali telah menghitung anggaran yang akan dialokasikan untuk operasional TMD. Samsi juga sering kali berkonsultasi dengan Gubernur Bali terpilih Wayan Koster mengenai permasalahan TMD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah diperintahkan untuk menyusun rancangan yang bisa disampaikan kepada para bupati di Sarbagita berkaitan dengan pemanfaatan dari TMD Dan re-operasionalisasi nanti," jelas dia.
Selama menerima audiensi, Samsi mendapatkan keluhan-keluhan dari penumpang penyandang disabilitas yang merasa terdampak akibat tidak adanya bus 'Tayo' itu sejak Januari lalu.
Rata-rata penumpang disabilitas berprofesi sebagai tukang pijat. Mereka keberatan lantaran harus memesan ojek online yang tarifnya lebih tinggi dibandingkan menumpangi bus TMD.
Ketika pemerintah menyiapkan bus Trans Sarbagita sebagai pengganti sementara TMD, mereka merasa layanan yang diterima tidak seperti TMD. Mulai dari fasilitas yang kurang ramah disabilitas hingga tidak ada bunyi suara pengumuman pemberhentian halte bagi penumpang yang buta.
Samsi berkomitmen untuk meningkatkan transportasi publik harus ramah disabilitas.
"Apakah nantinya akan dilikuidasi dengan Trans Metro atau tidak, karena harus naik dong standarnya," tutur dia.
(nor/nor)