.webp)
Band folk asal Denpasar, Nosstress, melepas tembang teranyar mereka bertajuk 'Beri Waktu Hidup Tuk Tumbuh'. Single baru yang menyoroti perkembangan dunia yang serba cepat itu dirilis bertepatan pada Hari Kasih Sayang, 14 Februari 2025.
Sebagaimana lagu-lagu sebelumnya, Nosstress menuangkan keresahaan mereka ke dalam single terbaru itu. 'Beri Waktu Hidup Tuk Tumbuh' ibarat pengingat untuk merenung sejenak di tengah ketergesaan duniawi.
Meski berbicara tentang perlawanan, duo folk ini meracik 'Beri Waktu Hidup Tuk Tumbuh' dengan lirik puitis nan manis. Nada yang didendangkan Man Angga dan Guna Warma juga sederhana diiringi petikan dan genjrengan gitar yang syahdu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"...Sempatkan untuk luangkan waktu tuk rawat pikiran agar hidup tumbuh indah/ Pelan-pelan mungkin dapat lebih tepat kita memilih/ Beri waktu hidup tuk tumbuh..." demikian nukilan lagu tersebut.
Vokalis Nosstress, Man Angga, menganalogikan tanaman yang ketika tumbuh dan berkembang memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Ketika keseimbangan lingkungan diacak-acak, dia berujar, tanaman itu terancam mati. Pun jika masih hidup, tanaman tersebut akan tampak tak sehat.
"Manusia tak ubahnya tanaman walaupun dapat berjalan, berbicara dan memiliki kehendak. Pula kemampuan mengolah pikir," tutur Man Angga dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Minggu (16/2/2025).
Lagu tersebut menyoroti gaya hidup konsumtif dan materialistik. Mereka khawatir dengan banjir bandang informasi yang kerap membuat orang terdesak dan tak sempat meluangkan waktu untuk berpikir; memilah mana yang baik dan buruk.
"Kini sebagian besar manusia dibuat serba terbatas, tak dapat memilih tempatnya untuk hidup. Hidup di lingkungan yang rusak dengan kebebasan yang tercerabut terpaksa dijalani meski dalam penindasan," imbuhnya.
Lagu 'Beri Waktu Hidup Tuk Tumbuh' sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital. Nosstress mengajak pendengarnya untuk berpikir ulang dan meluangkan waktu untuk tidak melewatkan hal penting dalam menjalani hidup.
"Mampukah kita batasi konsumsi agar instrumen cerna dapat bekerja dengan sempurna? Selayaknya tanaman agar tumbuh indah, kita perlu merawat pikiran lalu beri waktu hidup tuk tumbuh," ujar Man Angga.
(iws/iws)
