Malam Nisfu Syaban yang jatuh pada Kamis (13/2/2025) malam adalah malam yang memiliki keutamaan dalam Islam. Namun, ironisnya, banyak umat muslim yang justru mengabaikan malam yang penuh berkah ini. Mengapa demikian?
Berikut penjelasan faktor-faktor yang menyebabkan banyak muslim kurang memperhatikan malam Nisfu Syaban yang dirangkum dari berbagai sumber.
Kurangnya Pemahaman Tentang Keutamaannya
Salah satu alasan utama mengapa banyak muslim mengabaikan malam Nisfu Syaban adalah kurangnya pemahaman tentang keutamaan malam tersebut. Banyak yang tidak mengetahui bahwa malam ini adalah malam pengampunan dosa, malam diangkatnya amal, dan malam diturunkannya rahmat Allah SWT. Akibatnya, mereka tidak merasa termotivasi untuk menghidupkan malam ini dengan ibadah dan amalan shalih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Allah SWT mengampuni dosa semua hamba-Nya pada malam Nisfu Syaban, kecuali bagi mereka yang melakukan syirik dan bermusuhan. Malam ini juga merupakan kesempatan untuk introspeksi diri dan memperbaiki kualitas ibadah.
Selain itu, Nisfu Syaban dianggap sebagai persiapan spiritual menuju bulan Ramadhan. Dengan mengetahui keutamaan-keutamaan ini, seharusnya umat muslim lebih bersemangat untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan berbagai amalan yang dianjurkan.
Adanya Kontroversi Tentang Ibadah di Malam Nisfu Syaban
Faktor lain yang menyebabkan sebagian muslim enggan menghidupkan malam Nisfu Syaban adalah adanya kontroversi tentang kesunahan ibadah-ibadah tertentu di malam ini. Sebagian ulama berpendapat bahwa tidak ada dalil shahih yang secara khusus menganjurkan amalan-amalan tertentu di malam Nisfu Syaban, seperti salat khusus atau membaca surat-surat tertentu. Mereka berpendapat bahwa amalan-amalan tersebut adalah bid'ah yang tidak ada dasarnya dalam ajaran Islam.
Namun, sebagian ulama lain berpendapat bahwa menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan berbagai ibadah adalah sesuatu yang dianjurkan, selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat. Mereka berdalil dengan hadis-hadis yang secara umum menganjurkan untuk menghidupkan malam-malam yang mulia dengan berbagai ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan berdoa. Perbedaan pendapat ini seringkali membuat sebagian Muslim merasa bingung dan akhirnya memilih untuk tidak melakukan amalan apapun di malam Nisfu Syaban.
Kesalahan dalam Memahami Amalan
Selain kurangnya pemahaman tentang keutamaan dan adanya kontroversi, kesalahan dalam memahami amalan juga menjadi faktor penyebab banyak muslim mengabaikan malam Nisfu Syaban. Beberapa kesalahan yang sering dilakukan antara lain:
• Menganggap Malam Nisfu Syaban sebagai Malam yang Mustajab
Banyak orang yang menganggap bahwa malam Nisfu Syaban adalah malam yang mustajab untuk doa dan permintaan, sehingga mereka hanya fokus berdoa dan meminta tanpa melakukan amalan lain. Padahal, malam Nisfu Syaban memang memiliki keutamaan, tetapi tidak ada jaminan bahwa doa dan permintaan akan dikabulkan.
• Melakukan Ritual yang Tidak Ada Dasarnya dalam Islam
Beberapa orang melakukan ritual yang tidak ada dasarnya dalam Islam, seperti membaca doa-doa yang tidak ada dalam Al-Qur'an dan hadis. Hal ini dapat menyebabkan kesesatan dan bid'ah.
• Menganggap Puasa Nisfu Syaban sebagai Puasa Wajib
Beberapa orang menganggap bahwa puasa Nisfu Syaban adalah puasa wajib. Padahal, puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunah yang dianjurkan, tetapi tidak wajib.
• Tidak Memperhatikan Kondisi Fisik dan Kesehatan
Beberapa orang tidak memperhatikan kondisi fisik dan kesehatan mereka saat melakukan puasa Nisfu Syaban. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, dehidrasi, dan bahkan sakit.
• Mengabaikan Kegiatan Ibadah Lainnya
Beberapa orang mengabaikan kegiatan ibadah lainnya, seperti salat, sedekah, dan membaca Al-Qur'an, karena terlalu fokus pada malam Nisfu Syaban. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam kegiatan ibadah.
Kesalahan-kesalahan ini menunjukkan bahwa pemahaman sebagian muslim tentang amalan-amalan di malam Nisfu Syaban masih kurang tepat. Oleh karena itu, penting untuk belajar dan memahami dengan benar tentang amalan-amalan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan di malam Nisfu Syaban.
(nor/nor)