Pengumuman! Siswa Belajar di Rumah Saat Ramadan 2025

Pengumuman! Siswa Belajar di Rumah Saat Ramadan 2025

Indra Komara - detikBali
Selasa, 21 Jan 2025 17:24 WIB
Ilustrasi Sekolah
Ilustrasi pembelajaran siswa di sekolah. (Foto: Istimewa)
Bali -

Pemerintah mengumumkan kebijakan pembelajaran selama Ramadan bagi siswa sekolah maupun pesantren. Adapun, pembelajaran dibagi dua, yakni dari rumah dan sekolah.

Dilansir dari detikNews, kebijakan itu tertuang dalam Surat Edaran Bersama (SEB) Nomor 2 Tahun 2025 Nomor 400.1/320/SJ tentang Pembelajaran di Bulan Ramadan 1446 H. SEB itu ditetapkan pada 20 Januari.

SEB tersebut mengatur siswa belajar dari rumah sejak 27 Februari hingga 5 Maret 2025. Adapun, tanggal 1 dan 2 Maret merupakan libur akhir pekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama belajar dari rumah itu, siswa akan mendapat penugasan dari sekolah ataupun madrasah. Kemudian, para murid kembali belajar di sekolah pada 6-25 Maret 2025.

Simak isi SEB terkait kebijakan pembelajaran selama Ramadan 2025 bagi siswa sekolah maupun pesantren:

Pembelajaran di bulan Ramadan Tahun 1446 Hijriah 12025 Masehi sesuai dengan kalender pemerintah tentang awal Ramadan, Idul Fitri, dan cuti bersama/libur Idul Fitri yang dilaksanakan di sekolah/ madrasah/ satuan pendidikan keagamaan diatur sebagai berikut.

a. Tanggal 27 Februari dan 28 Februari serta tanggal 3, 4, dan 5 Maret 2025, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat sesuai penugasan dari sekolah/ madrasah/ satuan pendidikan keagamaan.

b. Tanggal 6 Maret sampai dengan tanggal 25 Maret 2025, kegiatan pembelajaran dilaksanakan di sekolah/ madrasah/ satuan pendidikan keagamaan. Selain kegiatan pembelajaran, selama bulan Ramadan diharapkan melaksanakan kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan iman dan takwa, akhlak mulia, kepemimpinan, dan kegiatan sosial yang membentuk karakter mulia dan kepribadian utama, antara lain:

1) Bagi peserta didik yang beragama Islam dianjurkan melaksanakan kegiatan tadarus Alquran, pesantren kilat, kajian keislaman, dan kegiatan lainnya yang meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.

2) Bagi peserta didik yang beragama selain Islam, dianjurkan melaksanakan kegiatan bimbingan rohani dan kegiatan keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!




(iws/iws)

Hide Ads