Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Bali 11-13 Januari 2025. BMKG mengimbau warga Bali untuk mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dalam dua hari ke depan.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang," ujar Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Sabtu (11/1/2025).
Cahyo mengungkapkan angin kencang berdurasi singkat juga berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Bali. Sementara itu, tinggi gelombang di perairan selatan Bali diprediksi dapat mencapai 2,0 meter. Kemudian, tinggi gelombang laut di Selat Bali berkisar antara 0,5-1,5 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0,5-1,5 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, suhu udara di Bali berkisar antara 20-31 derajat Celsius dengan kelembaban udara berkisar antara 70-100 persen. Angin bertiup dari arah barat-utara dengan kecepatan berkisar antara 4-35 kilometer per jam.
Menurut Cahyo, kondisi cuaca di Bali dalam dua hari ke depan disebabkan oleh indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) bernilai -0.83 yang mengindikasikan adanya pengaruh peningkatan pola konvektif di Indonesia timur. Selain itu, dia berujar, wilayah Bali saat ini sudah memasuki musim hujan.
"Daerah belokan angin terjadi di sekitar Bali. Hal ini bisa meningkatkan potensi pembentukan awan hujan," pungkasnya.
(iws/hsa)