Bus Maut SMK TI Bali Dibeli Sejak 2018-Panitia Sudah Cek Surat Kelaikan Jalan

Round Up

Bus Maut SMK TI Bali Dibeli Sejak 2018-Panitia Sudah Cek Surat Kelaikan Jalan

Aryo Mahendro - detikBali
Jumat, 10 Jan 2025 08:54 WIB
Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Batu.
Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Batu. Foto: Tangkapan Layar Video Viral
Denpasar -

Bus yang ditumpangi rombongan siswa SMK TI Bali Global, Badung, Bali, mengalami kecelakaan di Jalan Imam Bonjol, Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025). Sebanyak empat orang tewas dalam insiden tersebut.

Adapun bus mengangkut rombongan siswa SMK dari Bali itu sedang mengadakan wisata edukasi di sejumlah daerah. Bus pariwisata tersebut mengangkut rombongan sebanyak 46 orang. Dengan rincian 39 pelajar, tiga guru pendamping, satu sopir utama, satu sopir cadangan dan dua kernet.

Wakapolres Batu Kompol Danang Yudanto mengatakan, semua penumpang bus maut itu selamat. Hanya mengalami trauma saja. "Semua rombongan dan awak bus Alhamdulillah selamat," kata Danang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, ada 14 korban akibat bus maut itu seusai menyeruduk enam motor dan enam mobil. Empat orang tewas, dua orang luka berat, dan sisanya luka ringan. Berikut fakta-fakta kecelakaan bus rombongan SMK TI Bali Global.

Bus Dibeli Sejak 2018

ADVERTISEMENT

detikBali menelusuri asal usul bus maut itu. Bus itu milik Perusahaan Otobus (PO) Sakhindra. PO Sakhindra membeli bus maut itu dari PT Purnayasa Trans Wisata. Dua perusahaan itu berlokasi di Kota Denpasar, Bali

Kata salah seorang karyawan PT Purnayasa Trans Wisata yang tak ingin disebut namanya, bus itu dibeli pada 2018. Sehingga, ketika bus itu mengalami kecelakaan dan dilacak asalnya, akan mengarah ke PT Purnayasa Trans Wisata.

"Memang dibeli dari sini, tapi kami tidak terkait kecelakaan itu," kata salah seorang karyawan PT Purnayasa ditemui detikBali, Kamis.

Karyawan itu lalu memberi informasi bahwa bus itu milik PO Sakhindra. PO itu beralamat di Jalan Kerta Winangun II Gang Teratai Nomor 9. detikBali lalu mendatangi kantor PO di alamat tersebut.

Namun, hasilnya nihil. Kantor dalam keadaan sepi. Hanya ada satu orang yang menunggui bangunan yang juga difungsikan sebagai rumah itu.

"Nggak ada orang seharian. Karyawannya nggak ada," kata orang yang menunggui rumah itu.

Siswa lari menyelamatkan diri klik halaman berikutnya

Kronologi Kecelakaan

Bus maut yang membawa 44 rombongan SMK TI Bali Global, dua sopir, satu kernet, dan satu pemandu wisata itu awalnya melaju dari Museum Angkut. Dari Museum Angkut di Jalan Sultan Agung hingga ke Jalan Imam Bonjol, bus itu mengalami rem blong.

Salah seorang saksi, Wildan, mengatakan dirinya melihat bus itu melaju kencang dan menabrak sejumlah mobil dan motor saat melintas di Jalan Imam Bonjol. Menurutnya, kontur jalan di sana posisinya menurun.

"Di Jalan Imam Bonjol ini setahu saya sudah nabrak mobil putih dan mobil carry. Ada juga dua sepeda motor yang ditabrak," kata Wildan.

Seusai bus maut itu menyeruduk pemotor dan mobil di Jalan Imam Bonjol, Wildan mengaku melihat beberapa pengendaranya terkapar di jalan. Beberapa mobil yang ditabrak bus itu juga terlihat ringsek dengan pengemudinya masih di dalam.

Sempat Diserempet Bus Lain

Bus rombongan siswa SMK TI Bali Global Badung sempat diserempet bus lain sebelum mengalami kecelakaan maut di Kota Batu. Akibat senggolan itu, bus pariwisata berpelat Bali itu banting setir hingga naik ke atas trotoar dan melaju tak terkendali.

Kepala SMK TI Bali Global Badung, I Made Indra Aribawa, menyebut kabar itu ia dapat dari penuturan beberapa guru dan siswa yang ada di dalam bus tersebut. Menurut kesaksian para guru, Aribawa berujar, bus diduga mengalami rem blong setelah bagian bawah kendaraan itu terbentur di trotoar akibat disenggol bus lain.

"Bus yang menyerempet itu bukan rombongan siswa kami. Ini dari cerita guru kami ya, dia (bus lain) menyalip sampai banting setir ke kanan. Roda depan naik ke trotoar lumayan tinggi," tutur Aribawa, Kamis.

Aribawa melanjutkan guru lainnya juga mendengar ada benturan di bagian bawah bus saat naik trotoar. Sopir bus, dia melanjutkan, berusaha mengendalikan laju bus meski tetap tak berhasil. Sementara itu, bus lain yang menyalip tadi sudah melaju jauh ke depan.

Siswa Lari ke Belakang Berpelukan

Salah satu penumpang bus itu pun menuturkan kesaksiannya. Ida Ayu Made Ari Widyawati, salah seorang guru sekolah itu mengakui semua siswa lari ke bagian bangku belakang untuk saling berpelukan.

"Saya cuma dengar, 'anak-anak semua ke belakang. Semua mundur ke belakang' begitu," tutur perempuan yang akrab disapa Dayu, saat dihubungi detikBali, Kamis.

Dayu menuturkan insiden kecelakaan itu terjadi begitu cepat. Dayu saat perjalanan itu duduk di bagian bangku depan. Saat bus keluar dari kawasan wisata Museum Angkut di Kota Batu bus berjalan normal.

Situasi berubah saat bus yang ia tumpangi mulai tidak terkendali setelah sesaat berbenturan dengan trotoar. Ia melihat sendiri beberapa mobil dan motor di hadapannya tersapu badan bus.

Dayu melihat kondisi jalanan memang menurun. Sementara semua penumpang lari ke belakang saling berpegangan.

"Saya kaget, ngapain semua disuruh ke belakang. Saya duduk di depan menunduk. Saya baru sadar setelah lihat ternyata bus kami menabrak kendaraan lain. Saya peluk anak-anak semua. Semua teriak," ungkap Dayu.

Panitia Kegiatan Sudah Cek Surat Kelaikan Jalan

Menurut Aribawa, panitia kegiatan sudah mengecek semua kelengkapan izin travel ataupun surat kelaikan jalan bus yang akan dipakai. Dia menyebut semua proses sudah diurus pihak agen perjalanan. Bahkan, rencana program kunjungan industri itu sudah dirancang sejak empat bulan lalu.

"Ada empat bus di rombongan kami. Masing-masing bus ada tiga guru. Dua bus sudah sampai di rumah makan, bus yang ketiga ini yang insiden. Cuma bus rombongan terakhir yang sempat melihat kejadian," bebernya.

Nasib rombongan bus yang selamat klik halaman berikutnya

Rombongan Siswa Pulang Pakai Bus Pengganti

Rombongan guru dan siswa SMK TI Bali Global yang dilaporkan selamat dalam kecelakaan maut sedang semua dalam perjalanan pulang ke Bali dengan bus pengganti. Dayu mengatakan, rombongannya kini masih dalam perjalanan pulang.

"Masih di jalan. Kami belum bisa pastikan sampai di Bali," kata Dayu.

Dayu mengatakan, bus yang ditumpangi rombongannya kini berganti baru. Termasuk tiga bus lain yang tidak terlibat kecelakaan, juga diganti. Hal itu dilakukan untuk memastikan busnya layak jalan.

"Kami dapat pengawalan dari polisi. Bus pengganti ini juga sudah dicek Dinas Perhubungan setempat. Jadi, sudah dipastikan aman," katanya.

Masyarakat Diimbau Waspada Bus Tak Layak Jalan

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) I Made Rai Ridarta mengimbau masyarakat agar lebih teliti memilih kendaraan yang disewa sebelum bepergian. Terutama, jika harus menempuh jarak yang jauh.

Kendaraan sewa seperti bus harus memiliki izin operasi perusahaan dan bukti lulus uji kelayakan. "Kalau salah satu tidak ada, sebaiknya jangan disewa," ujarnya saat dihubungi pada Kamis.

Menurut Rai, meskipun izin operasi yang tidak berlaku tidak secara langsung memengaruhi keselamatan, kendaraan yang tidak laik jalan dapat membahayakan penumpang. Ia juga menyarankan agar pihak penyelenggara kegiatan, seperti sekolah, menunda perjalanan jika tidak menemukan kendaraan yang memenuhi standar.

"Apalagi kendaraannya tidak laik jalan, sebaiknya jangan, cari yang lain. Kalau dalam waktu yang bersamaan tidak dapat, mungkin programnya kalau ini, misalny perjalanan sekolah bisa ditunda dulu sampai dapat kendaraan yang layak," sebutnya.

Rai juga menyoroti faktor penyebab kecelakaan bus, seperti rem blong, ban gundul, hingga pengemudi yang ugal-ugalan. Ia mencontohkan kasus kecelakaan di Bedugul, Bali, yang disebabkan oleh rem tiba-tiba tidak berfungsi.

"Peralatan teknis bisa saja gagal saat dioperasikan, meski awalnya terlihat normal," jelasnya.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Bus Bawa Rombongan Warga Kecelakaan di Karanganyar, 1 Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/iws)

Hide Ads