Pemeriksaan kesehatan (medical check up) gratis bagi masyarakat yang berulang tahun dimulai 1 Februari 2025. Bagi warga yang berulang tahun pada Januari bisa mengikuti tanggal lahirnya.
"Kami mulai di 1 Februari, yang 1 Januari ulang tahun bisa di 1 Februari. Jadi ada waktu satu bulan," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali, I Nyoman Gede Anom, saat ditemui di kantornya, Selasa (7/1/2025).
Anom menyampaikan seluruh fasilitas kesehatan di Bali sudah siap. Nantinya dibuatkan jalur terpisah dengan pasien yang sakit agar tidak tertular.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua ada 120 puskesmas, sekitar 300 klinik di Bali. Belum lagi yang praktik mandiri dokter itu akan kami undang nanti melewati Zoom. Sekarang mereka sudah siap, tetapi masih terbatas karena ini kan kalau di Bali 4,3 juta jiwa itu diperiksa semua karena sesuai ulang tahun," beber Anom.
Secara teknis, masyarakat hanya perlu membawa kartu tanda penduduk (KTP) dan disampaikan ke puskesmas atau fasilitas kesehatan (faskes) yang terdaftar di BPJS masing-masing. Bagi usia di bawah 17 tahun, bisa menggunakan kartu tanda pengenal lain atau Kartu Identitas Anak (KIA).
Anom memprediksi warga yang ingin cek kesehatan akan membeludak pada Februari karena bebarengan dengan warga yang berulang tahun pada Januari. Meski demikian, tidak ada pembatasan kuota harian di puskesmas maupun faskes lainnya. Anom memastikan seluruh warga yang ingin cek kesehatan saat ulang tahun bisa terlayani.
"Kalau bisa kalau sudah di wilayah kerjanya dia ya layani saja. Harusnya nggak ada batasan kan bisa yang lahir di tanggal 2 berapa orang, tanggal 10 berapa, nggak bakal membeludak juga," jelas Anom.
Masyarakat yang tidak ber-KTP domisili pun dapat menikmati program ini. Misalkan, warga Jakarta saat berlibur ke Bali di hari ulang tahunnya bisa mengunjungi faskes terdekat.
Harapannya, agar masyarakat lebih peka terkait kesehatannya. "Kami juga berharap masyarakat mohon dengan niat baik untuk memeriksakan kesehatan dirinya kita siapkan secara gratis mohon datang saat ulang tahun," pinta Anom.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberikan fasilitas medical check up gratis kepada warga Indonesia yang berulang tahun. Program itu telah diumumkan melalui akun Instagram Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) @gerindra.
"Program pemeriksaan kesehatan gratis mencakup 14 penyakit dan dibagi menjadi beberapa kelompok, mulai dari balita hingga lansia," demikian tertulis dalam unggahan akun @gerindra yang diunggah pada Kamis (2/1/2024).
Postingan dalam bentuk carousel itu memuat berbagai informasi. Dijelaskan jika program medical check up gratis merupakan program pemerintahan Prabowo. Program itu menggunakan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) mencapai Rp 3,2 triliun.
Masyarakat yang berulang tahun cukup mendatangi pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terdekat. Warga tinggal membawa kartu tanda penduduk ke puskesmas saat ingin memanfaatkan fasilitas tersebut.
Berikut daftar medical check up gratis yang diberikan.
Berikut daftar medical check up gratis yang diberikan.
Balita
- Hipotiroid kongenital.
- Penyakit jantung bawaan kritis.
- Hiperplasia adrenal kongenital.
- Defisiensi G6PD.
- Pertumbuhan.
- Perkembangan.
- Indra pendengaran.
- Indra penglihatan.
- Gigi dan mulut.
- Talasemia.
- Hepar.
Remaja
- Indra pendengaran.
- Indra penglihatan.
- Gigi dan mulut.
- Talasemia.
- Anemia.
- Obesitas.
- Diabetes melitus.
- Hipertensi.
- Paru-paru.
- Kesehatan jiwa.
- Kebugaran.
- Hepar.
Dewasa (18-39 Tahun)
- Indra pendengaran.
- Indra penglihatan.
- Gigi dan mulut.
- Obesitas.
- Diabetes melitus.
- Hipertensi.
- Faktor risiko jantung strok.
- Penyakit ginjal kronis.
- Paru-paru.
- Kesehatan jiwa.
- Kebugaran.
- Kanker payudara.
- Kanker leher rahim.
- Hepar.
- Osteoporosis.
Dewasa (40-59 Tahun)
- Indra pendengaran.
- Indra penglihatan.
- Gigi dan mulut.
- Obesitas.
- Diabetes melitus.
- Hipertensi.
- Kolesterol.
- Faktor risiko strok.
- Faktor risiko jantung.
- Penyakit ginjal kronis.
- Paru-paru.
- Kesehatan jiwa.
- Kebugaran.
- Kanker payudara.
- Kanker leher rahim.
- Kanker usus.
- Hepar.
- Osteoporosis.
Lansia
- Indra pendengaran.
- Indra penglihatan.
- Gigi dan mulut.
- Obesitas.
- Diabetes melitus.
- Hipertensi.
- Kolesterol.
- Faktor risiko strok.
- Faktor risiko jantung.
- Penyakit ginjal kronis.
- Paru-paru.
- Kesehatan jiwa.
- Kebugaran.
- Kanker payudara.
- Kanker leher rahim.
- Kanker usus.
- Geriatri.
- Hepar.
- Osteoporosis.
(iws/gsp)