Menkes Minta Bali Kembangkan Ekosistem Wisata Kesehatan

Denpasar

Menkes Minta Bali Kembangkan Ekosistem Wisata Kesehatan

Aryo Mahendro - detikBali
Kamis, 10 Agu 2023 15:18 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta Pemerintah Provinsi Bali mulai mengembangkan ekosistem kesehatan dan kebugaran, Kamis (10/8/2023).
Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta Pemerintah Provinsi Bali mulai mengembangkan ekosistem kesehatan dan kebugaran, Kamis (10/8/2023). (Tangkapan layar Zoom)
Denpasar -

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mulai mengembangkan ekosistem kesehatan dan kebugaran. Ini bisa menjadi salah satu daya tarik wisata bagi Bali.

"Mulailah kegiatan-kegiatan untuk membangun ekosistem wellness (kesehatan dan kebugaran). Membangun ekosistem di mana masyarakat dunia yang datang ke Bali, bukan hanya melihat keindahan alam dan budaya. Tapi juga untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Baik jiwa dan raganya," kata Budi dalam pidato melalui Zoom di kantor Gubernur Bali, Kamis (10/8/2023).

Budi meminta agar pemerintah dan masyarakat Bali memanfaatkan keindahan alam dan budayanya untuk membangun ekosistem tersebut. Dia mencontohkan ekosistem kesehatan dan kebugaran yang dapat dikembangkan di Bali antara lain, layanan kecantikan, pemeriksaan medis, dan perawatan gigi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dapat juga dengan mengembangkan layanan yoga, meditasi, dan konsultasi psikologi yang bertujuan meningkatkan kesehatan kejiwaan. Bali memiliki semua yang dibutuhkan untuk mewujudkan semua layanan itu.

"Kita bisa mempercantik wajah kita dengan program dan layanan estetik atau bedah plastik. Dan itu juga menyehatkan badan kita dengan layanan medical check up (pemeriksaan kesehatan). Bisa juga perawatan gigi. Atau juga bisa menyehatkan jiwa kita dengan layanan yoga, meditasi, dan konsultasi psikologi," kata Budi.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa keramahtamahan masyarakat di Bali menjadi kunci terciptanya ekosistem kesehatan tersebut. Tentunya, keramahtamahan menjadi suatu hal yang lumrah di Bali karena sektor pariwisatanya yang lebih dahulu berkembang.

Apalagi, jika keramahtamahan yang terintegrasi dengan fasilitas kesehatan yang sudah ada di Bali. Mulai dari fasilitas kesehatan tingkat satu atau Puskesmas, rumah sakit yang dikelola pemerintah, hingga rumah sakit swasta yang bertaraf internasional.

"Jadi, orang datang ke Bali, menginap dan menenangkan hatinya di Bali. Tapi, bukan hanya melihat seni budaya. Juga, merawat jiwa dan raganya," kata Budi.

Jika hal itu segera dilakukan, Budi memprediksi bahwa Bali akan jadi pusat kesehatan dan kebugaran, yang akan menjadi sektor andalan selain pariwisata. Dia menyebut, industri pengobatan di Bali akan maju, sama seperti pariwisata.

Bali sendiri memang membidik pasar pariwisata baru di sektor kesehatan dengan membangun Bali International Hospital (BIH) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan pembangunan BIH akan masuk dalam tahap penyelesaian konstruksi (topping off) pada 31 Juli 2023 mendatang. Rencananya, BIH akan mulai beroperasi pada awal 2024.

Sedangkan, proses pembangunan secara keseluruhan sendiri, Erick memastikan bakal rampung pada April 2024. Proyek tersebut merupakan kolaborasi PT Pertamina Bina Medika-Indonesia Healthcare Corporation (IHC) dan Mayo Clinic Bali.

"Sanur medical complex yang memang terus kami pastikan bisa selesai tepat waktu. Untuk topping off, rumah sakit yang kerjasama dengan Pertamina (IHC) dan Mayo itu nanti topping off 31 Juli," kata Erick di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Kamis (6/7/2023).




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads