Respons PDIP-Analisis Pengamat soal Kemesraan Ahok dan Anies

Nasional

Respons PDIP-Analisis Pengamat soal Kemesraan Ahok dan Anies

Tim detikNews - detikBali
Kamis, 02 Jan 2025 08:37 WIB
Anies dan Ahok di Balai Kota DKI Jakarta
Momen saat Anies dan Ahok bertemu di Balai Kota DKI Jakarta. (Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom)
Bali -

PDI Perjuangan merespons kemesraan antara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan. Bahkan, kedua mantan Gubernur DKI Jakarta itu bakal menyiapkan kejutan pada tahun ini.

Juru Bicara (Jubir) PDIP Chico Hakim mengaku belum mengetahui kejutan yang dimaksud oleh Ahok dan Anies. "Yang pasti kami sambut positif ya keakraban keduanya," ujarnya, Rabu (1/1/2025), seperti dikutip dari detikNews.

Chico berharap Anies dan Ahok terus aktif memberikan saran dan masukan kepada Pramono Anung dan Rano Karno saat memimpin Jakarta. Menurutnya, kiprah keduanya diperlukan untuk mewujudkan cita-cita Jakarta sebagai kota global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semoga kedua mantan gubernur ini terus memberi masukan untuk pembangunan Jakarta ke depan dan aktif membantu Mas Pram dan Bang Doel secara informal untuk wujudkan kota global yang sejahtera dan berkeadilan," imbuh Chico.

Analisis Pengamat soal Kemesraan Ahok-Anies

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengomentari kemesraan Ahok dan Anies belakangan ini. Menurutnya, keduanya memiliki kesamaan. Hal inilah yang membuat hubungan dua tokoh yang sempat bersaing ketat dalam Pilgub Jakarta Jakarta 2017 menjadi hangat.

"Ketika Anies dan Ahok menunjukkan kemesraannya dalam satu momen itu kan mengindikasikan seolah-olah persaingan mereka di Pilkada 2017 yang sangat brutal itu nyaris tidak pernah terjadi, seakan-akan keduanya melupakan peristiwa politik yang sangat brutal," kata Adi, Rabu.

Adi menilai kedekatan Ahok dan Anies terjalin karena memiliki 'musuh' bersama. Ia kemudian menyinggung arah dukungan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) saat Pilpres 2024.

"Sepertinya kemesraan Ahok dan Anies atau kemungkinan kerjasama antara Ahok dan Anies mungkin mereka punya common enemy namanya Jokowi," ucapnya.

"Karena waktu Pilpres 2024 Jokowi mendukung Prabowo-Gibran, Anies dengan kubu perubahan dan kemudian Ahok mendukung Ganjar jadi titik temu bahwa Jokowi adalah musuh bersama sepertinya yang kemudian membuat kenapa sosok ini mesra," sambungnya.

Adi juga menyebut hubungan hangat Ahok dan Anies membawa pesan agar tidak terbawa perasaan (baper) saat berpolitik. Ia juga menilai ada kerja sama politik lain yang dijalin antara Anies, Ahok, dan PDIP.

Dalam jangka pendek, dia berujar, Anies dan Ahok bisa bekerja sama untuk menyukseskan pemerintahan Pramono Anung-Rano Karno di Jakarta. Menurutnya, Anies dan Ahok juga bisa menjalin kerja sama jangka panjang untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2029.

"Apapun judulnya, Anies, Ahok, PDIP sepertinya memiliki nasib politik yang sama, berada di luar kekuasaan, kemudian kalah dalam pemilu," kata Adi.

Ahok dan Anies Siapkan Kejutan

Kedekatan Ahok dan Anies terlihat setelah mengikuti acara perayaan tahun baru di Balai Kota Jakarta pada Selasa (31/12/2024). Keduanya terlihat akrab dan sempat berbisik-bisik saat acara berlangsung. Mereka pun mengaku menyiapkan kejutan dan meminta untuk menunggu tanggal mainnya.

Anies dan Ahok lantas ditanya awak media perihal apa yang dibisikkan keduanya seusai menghadiri acara tersebut. Dua tokoh yang sempat menjadi rival dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 itu menjawab pertanyaan tersebut sembari melempar senyum.

"Pak Ahok ditanyain bisikin apa? Saya bilang bisikannya..." kata Anies sambil memegang Ahok saat ditanya wartawan di Balai Kota Jakarta.

Ahok pun merespons Anies. Namun, politikus PDIP itu enggan membocorkan apa yang dibisikkannya kepada Anies.

"Bulan depan, tunggu aja," ujar Ahok sembari mendekat ke arah Anies.

"Tunggu, tunggu tanggal mainnya. Nanti dong, kan sudah dibilang tunggu. Kalau tunggu ya harus tunggu dong kita," timpal Anies.

Untuk diketahui, acara bertajuk Bentang Harapan JakASA dalam rangka perayaan malam tahun baru 2025 itu digelar oleh Pemprov DKI Jakarta. Acara itu juga dihadiri para mantan gubernur Jakarta, seperti Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Sutiyoso, Djarot Saiful Hidayat, Fauzi Bowo, dan Ahmad Riza Patria.

Ada juga calon gubernur Pramono Anung, Rano Karno, Suswono, hingga Kun Wardana. Sementara itu, bekas gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak hadir dalam agenda itu.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!




(iws/iws)

Hide Ads