Insiden Jeju Air Tak Berimbas ke Penerbangan Menuju Bali

Insiden Jeju Air Tak Berimbas ke Penerbangan Menuju Bali

Agus Eka - detikBali
Selasa, 31 Des 2024 07:26 WIB
Pesawat Jeju Air mendarat perdana di Bandara Ngurah Rai, Minggu (27/10/2024). (Dok. Angkasa Pura)
Foto: Pesawat Jeju Air mendarat perdana di Bandara Ngurah Rai, Minggu (27/10/2024). (Dok. Angkasa Pura)
Badung -

Insiden kecelakaan pesawat Jeju Air pada Minggu (29/12/2024) tak berdampak pada jadwal penerbangan pesawat itu ke Bali. Otoritas penerbangan di Pulau Dewata memastikan tidak ada permohonan pembatalan dari rute Korea Selatan ke Bali atau sebaliknya.

"Hingga tanggal 30 Desember 2024. Jadi tidak terdapat permohonan pembatalan penerbangan Jeju Air maupun rute Korea Selatan secara umum (ke Bali)," jelas General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, dalam keterangannya, Senin (30/12/2024).

Penerbangan Jeju Air ke Bali, lanjut Ahmad, bahkan tetap berjalan saat tragedi pesawat nahas itu terjadi pada Minggu. Jeju Air dengan nomor penerbangan JJA 5303 dari Incheon mendarat pada pukul 23.21 Wita dengan membawa 130 penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pesawat tersebut kembali terbang menuju Incheon. Yakni dengan pesawat nomor penerbangan JJA 5304 pada pukul 23.42 Wita dengan membawa 176 penumpang," sambung Ahmad.

Berdasarkan pantauan di Traveloka, pesawat Jeju Air terbang ke Bali dan sebaliknya sehari sekali. Pesawat Jeju Air terbang dengan rute Bandara Incheon-Bandara Ngurah Rai dan sebaliknya.

ADVERTISEMENT

Warga negara (WN) Korea Selatan tergolong turis yang masih gemar pelesiran ke Pulau Dewata. Ini dilihat berdasarkan catatan perlintasan WNA Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, hingga November 2024 yang menunjukkan terdapat 220.033 orang WN Korea Selatan masuk Bali.

Jumlah tersebut membuat Korea Selatan sebagai salah satu negara dengan jumlah kunjungan WNA tertinggi di Pulau Bali.

"Kami turut berduka atas kejadian yang menimpa Jeju Air dengan nomor penerbangan JJA 2216 dengan rute Suvarnabhumi Airport, Bangkok menuju Muan International Airport. Doa kami menyertai para penumpang dan keluarga yang ditinggalkan. Kami berharap penanganan atas kejadian itu dapat berjalanan lancar," ucap Ahmad.

Dilansir dari detikNews, pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan akibat masalah pada roda pendaratan. Diduga, tiga roda pendaratan gagal berfungsi.

Akhirnya, pesawat nahas itu mendarat dengan perutnya dan meledak seusai menabrak dinding. Sebanyak 179 orang tewas dan hanya dua orang yang selamat.

Setelah itu, pesawat Jeju Air yang lain juga mengalami masalah. Roda pendaratannya eror. Dilansir Reuters, Senin (30/12/2024), pesawat berpenumpang 161 orang itu berangkat dari Bandara Gimpo di Seoul dan menuju Jeju.

Namun pesawat ini mengalami masalah roda pendaratan (landing gear issue) yang belum teridentifikasi sesaat setelah lepas landas. Pesawat itu harus balik lagi ke Bandara Gimpo di Seoul.

Beruntung, pesawat itu dapat mendarat di Gimpo dengan selamat. Informasi ini dikutip Reuters dari kantor berita Yonhap.

Pesawat yang mengalami masalah itu bernomor 7C101, berangkat dari Gimpo pukul 06.36 pagi waktu setempat. Yonhap menyebut masalah yang dialami pesawat hari ini sama dengan masalah yang dialami pesawat yang meledak pada Minggu (29/12) kemarin.




(nor/gsp)

Hide Ads