Tembok pembatas Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Dawan, Klungkung, Bali yang roboh masih menunggu perbaikan. Perbaikan diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 600 juta.
Kepala dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Klungkung, I Ketut Sujana, sudah bersurat ke pihak sekolah mengatakan untuk mengantisipasi longsor susulan. Ia meminta agar sekolah untuk membersihkan saluran air yang dinilai menjadi salah satu penyebab longsor.
Total panjang tembok pembatas SMPN 2 Dawan tersebut 80 meter. Untuk membangun tembok baru diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 600 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap Februari atau Maret 2025 sudah bisa ditangani. Pada saat itu juga sudah tidak musim hujan," kata Sujana, Senin (30/12/2024).
Dia berharap pembangunan senderan dapat dilakukan dengan penunjukan langsung (PL) bertahap, bukan melalui tender. Sebab, biasanya tender membutuhkan waktu lebih lama.
Penanganan kerusakan akibat bencana alam di SMPN 2 Dawan tersebut menjadi skala prioritas pada APBD 2025. Sujana akan meninjau kembali anggaran fisik yang ada.
"Kami akan meninjau kembali anggaran fisik yang bisa digeser untuk menangani kerusakan SMPN 2 Dawan," pungkasnya.
Sebelumnya, tembok pembatas SMPN 2 Dawan, Klungkung, kembali roboh pada Sabtu (28/12/2024) akibat hujan deras. Tembok sekolah itu roboh untuk kali kedua hingga nyaris menutupi jalan utama di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung.
Kepala Desa (Kades) atau Perbekel Desa Gunaksa, I Wayan Sadiarna, menjelaskan hujan deras sejak Jumat malam menjadi penyebab utama longsor dan robohnya tembok SMPN 2 Dawan. "Beruntung saat kejadian siswa sedang libur usai menerima rapor sehingga tidak ada aktivitas di sekolah," ujar Sadiarna.
Bagian yang terkena longsor mencakup bale bengong saka (tiang) empat dan tembok penyengker (pembatas) sepanjang 15 meter dengan tinggi 6 meter.
(nor/nor)