Rumah Singgah untuk Masyarakat Rentan di Denpasar Ditargetkan Beroperasi 2025

Rumah Singgah untuk Masyarakat Rentan di Denpasar Ditargetkan Beroperasi 2025

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Kamis, 26 Des 2024 08:05 WIB
Babys foot With the hands of older adults
Ilustrasi stunting. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Aree Thaisagul)
Denpasar -

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menganggarkan pembangunan rumah singgah sebesar Rp 4 miliar. Rumah singgah untuk menampung anak berisiko stunting dan penyandang disabilitas itu ditargetkan beroperasi pada 2025.

Kadis DP3AP2KB Kota Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati menjelaskan rumah singgah tersebut akan memberikan layanan terpadu untuk masyarakat rentan. Rumah singgah itu berada di kawasan Jalan Gatot Subroto, Denpasar, Bali.

"Akan ada pelayanan terpadu khususnya untuk stunting dan untuk pembangunan keluarga. Nanti ada juga semacam konseling bagi yang mendapatkan rujukan dari sekolah dan masyarakat untuk penanganan psikologis," ujar Sri Wetrawati, Rabu (25/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sri Wetrawati, para ibu juga bakal mendapat edukasi agar dapat memasak makanan sehat untuk mengurangi resiko stunting. Selain itu, rumah singgah tersebut juga dapat digunakan untuk kegiatan terpadu lainnya.

"Misalnya, Dinas Ketahanan Pangan ada program mengolah makanan yang sehat dan bergizi. Nanti, dari PKK juga bisa ada kegiatan di sana. Begitu juga dari DP3AP2KB juga ada kegiatan di sana," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, rumah singgah tersebut juga akan menyiapkan layanan konseling gratis untuk warga yang mengalami depresi. Selain itu, warga juga bisa berkonsultasi terkait perkembangan anak-anak mereka di sana.

"Misalnya kalau ada anak-anak kesulitan belajar atau orang tuanya ingin menjadi orang tua yang baik untuk mendidik anaknya, itu bisa konsultasinya di rumah singgah atau di rumah terpadu ini," ujar Sri Wetrawati.

Dia berharap kehadiran rumah singgah tersebut dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Denpasar. "Jam kerja (rumah singgah) fleksibel. Kami fokus kepada anak-anak yang berisiko stunting sampai dia benar-benar sehat," pungkasnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads