Puluhan lukisan karya seniman Yos Suprapto akhirnya diturunkan dari ruang pameran di Gedung A Galeri Nasional Indonesia (GNI), Senin (23/12/2024). Yos Suprapto sempat menunggu selama hampir enam jam sebelum gedung pameran itu dibuka.
Dilansir dari detikPop, momen penurunan lukisan-lukisan kontroversial karya Yos Suprapto itu sudah dinanti sejak pukul 11.00 WIB. Tiga jam kemudian, Yos Suprapto sempat menyambangi pos satpam untuk meminta kunci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kunci gedung pameran itu disebut dipegang oleh Penanggungjawab GNI, Jarot Mahendra, yang sedang berada di Senayan, Jakarta Pusat. Yos akhirnya bisa masuk ke dalam Gedung A GNI ditemani oleh Jarot Mahendra sekitar pukul 18.00 WIB. Mereka lantas menurunkan lukisan-lukisan yang terpajang di ruangan itu satu per satu.
Lukisan bertajuk Konoha I yang tadinya sudah ditutupi kain hitam pun digotong oleh Yos, Jarot, dan salah satu timnya. Ada pula lukisan lainnya yang berjudul 2019. Karya yang menampilkan sosok laki-laki berkemeja putih dan celana hitam itu tampak membawa sapi ke bangunan besar dengan angka 2019.
Yos mengatakan semua lukisannya itu bakal dibawa pulang ke kota asalnya di Yogyakarta. "Ini semuanya akan diturunkan, tapi karena kami tahu mobil box-nya kecil dan hanya bisa mengambil apa yang bisa kami ambil, dengan packing seperti halnya datang ke sini. Supaya tidak mengalami kerusakan," ujar dia di GNI, Senin.
![]() |
Menurut Yos, setelah melalui pembicaraan panjang dan mediasi lagi antara seniman, Galeri Nasional Indonesia, dan mantan kurator Suwarno Wisetrotomo, belum ada kesepakatan seperti yang dia inginkan. Walhasil, pameran lukisan karya Yos batal digelar di tempat itu.
"Saya sebagai seniman, GNI, mantan kurator sudah mencapai kesepakatan belum menemukan titik temu. Jadi tidak bisa dilanjutkan, tidak bisa menemukan titik temu, mulai dari pemahaman narasi," imbuh Yos.
"Perlawanan apa lagi, sudah selesai. Kami telah mencapai kesepakatan tidak menemukan titik temu yang sama," pungkasnya.
Untuk diketahui, pembatalan pameran tunggal Yos Suprapto menjadi sorotan publik. Pameran karya seniman asal Yogyakarta itu seharusnya dijadwalkan dibuka di GNI pada 19 Desember lalu.
Yos Suprapto menyebut kurator dan pihak GNI melarang memajang dan harus menurunkan lima lukisan yang dipermasalahkan. Ia menyebut hal itu sebagai bentuk pembredelan terhadap karya seni.
"Persepsi saya dengan persepsi kurator tentang pemberedelan. Dia melarang. Tetapi, oke, melarang untuk menurunkan. Mengerti nggak bahasa? Melarang display dan harus menurunkan. Terus apa kata pembredel itu artinya? Ini bahasa Indonesia, pemberedel. Sementara yang Anda harus pahami, kalau tidak diberedel, bahasa apa lagi? Kunci," ujar Yos, Sabtu (21/12/2024).
Artikel ini telah tayang di detikPop. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)