Hampir setiap rumah orang yang merayakan Natal memiliki pohon Natal di rumahnya. Tak bisa dipungkiri, pohon Natal begitu melekat dalam perayaan Natal di seluruh dunia.
Pohon yang digunakan pun tidak sembarangan. Pohon cemara dipilih sebagai pohon Natal yang ideal. Pemilihan pohon Natal memiliki sejarah yang panjang bagi umat Kristiani.
Berikut adalah sejarah pohon cemara sebagai pohon Natal dan maknanya bagi umat Kristiani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Pohon Natal
Salah satu alasan pohon cemara diidentikkan sebagai pohon Natal adalah karena dianggap suci dan kerap digunakan ritual. Sekitar 723 Masehi, untuk pertama kali dongeng soal penggunaan pohon cemara merebak di Eropa.
St Bonifasius, seorang misionaris Inggris di Jerman, melihat orang-orang di suatu desa menggunakan pohon ek sebagai bagian dari pengorbanan kepada Dewa Thor. Melihat kejanggalan ini, misionaris tersebut menebang pohon ek tersebut. Di bekas pohon ek yang tumbang itu, muncul sebuah pohon Cemara yang tumbuh subur. Sejak saat itu, pohon Cemara dianggap suci.
Terlepas dari dongeng tersebut, pohon cemara dikenal pada abad pertengahan sebagai "pohon surga". Pohon ini dipercaya oleh sebagian umat Kristen pada masa itu sebagai representasi Taman Eden. Karena kepercayaan ini, pohon cemara mulai dipajang di rumah-rumah setiap 24 Desember.
Pohon Natal sangat berarti bagi umat Kristiani karena dianggap sebagai simbol kelahiran dan kebangkitan Yesus Kristus. Cabang ranting dan daun-daunnya dianggap sebagai lambang keabadian dan mahkota duri Yesus Kristus.
Penyebaran Pohon Natal di Seluruh Dunia
Tradisi pohon Natal mulai menyebar ke berbagai belahan dunia. Salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam penyebaran pohon Natal adalah Ratu Victoria dan Pangeran Albert dari Inggris. Istana Inggris menggunakan pohon Natal sebagai ornamen Natal, dihiasi dengan lampu dan hadiah di bawahnya. Hal ini menginspirasi masyarakat Inggris untuk mengadopsi budaya Natal keluarga Kerajaan.
Seiring waktu, tradisi pohon Natal menyebar ke seluruh dunia dan beradaptasi dengan berbagai budaya serta kepercayaan. Di Amerika Serikat, pengaruh imigran dari Jerman dan Irlandia memperkenalkan pohon Natal dalam perayaan Natal. Sementara di Brasil, Jepang, dan Filipina, pohon Natal dihiasi dengan dekorasi dan simbol yang mencerminkan nilai-nilai lokal yang dianut.
Baca juga: 5 Renungan Natal Singkat dan Penuh Makna |
Makna Filosofis Pohon Natal
Bagi umat Kristiani, pohon Natal tidak hanya menjadi ornamen dekoratif dalam perayaan Natal. Lebih dari itu, pohon Natal memiliki makna filosofis yang dipercayai umat Kristiani di seluruh dunia. Berikut ini beberapa makna pohon Natal.
1. Harapan bagi umat Kristiani
Setiap tahunnya, umat Kristiani mendekorasi pohon Natal dengan berbagai cara. Dekorasi ini memiliki makna tentang penyambutan kelahiran Yesus Kristus dan kedatangannya kembali.
2. Pohon Cemara sebagai Representasi Tuhan
Dalam konteks spiritual, pohon Cemara yang berbentuk segitiga melambangkan Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Pohon Natal dapat menjadi pengingat bagi umat Kristiani akan penyelamatan dan cinta kasih yang diberikan Yesus Kristus kepada seluruh umat manusia.
Artikel ini ditulis oleh Firga Raditya Pamungkas, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(iws/iws)