Patah Tulang Rusuk, Bocah WNA Tertimpa Pohon di Monkey Forest Dioperasi

Patah Tulang Rusuk, Bocah WNA Tertimpa Pohon di Monkey Forest Dioperasi

Putu Krista - detikBali
Rabu, 11 Des 2024 12:20 WIB
Lokasi pohon tumbang yang berimbas 2 korban jiwa dan tiga luka berat di objek wisata alam Monkey forest, Ubud, Rabu (11/12/2024). (Putu Krista/detikBali).
Foto: Lokasi pohon tumbang yang berimbas 2 korban jiwa dan tiga luka berat di objek wisata alam Monkey forest, Ubud, Rabu (11/12/2024). (Putu Krista/detikBali).
Gianyar -

Satu bocah warga negara asing (WNA) yang menjadi korban tertimpa pohon di Monkey Forest, Ubud, Gianyar, Bali, Selasa (10/12/2024), mengalami patah tulang rusuk. Dia pun harus menjalani operasi. Ibunya juga mengalami luka serius dan harus dirawat inap. Mereka saat ini dirawat di RS Kenak Ubud.

"Satu anak kecil dengan kondisi patah tulang rusuk sudah menjalani operasi dan ibunya luka lecet," ungkap General Manajer Monkey Forest Anak Agung Bagus Bhaskara, Rabu (11/12/2024).

Total, ada tiga korban luka yang harus menjalani rawat inap. Termasuk anak kecil dan ibunya tersebut. Seluruh korban merupakan WNA. "Satu korban lagi bengkak di kaki, juga masih dalam penanganan," lanjut Bagus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagus menjelaskan selain fokus pada penanganan korban, pengelola saat ini juga berupaya membersihkan kawasan Monkey Forest dari pohon yang tumbang.

Sementara itu, jenazah dua korban tewas saat ini masih berada di rumah sakit. Jenazah WNA perempuan asal Prancis, Funny Justine Christine (32), berada di RS Dharma Yadnya, Denpasar. Sedangkan, jenazah WNA perempuan Korea Selatan (Korsel), Kim Hyoeun (42), berada di RSUP Prof IGNG Ngoerah, Denpasar.

ADVERTISEMENT

"Untuk korban asal Perancis masih koordinasi dengan pihak konsulat karena keluarganya sulit dihubungi, sedangkan korban dari Korea sudah dititipkan di RS Prof Ngoerah sesuai permintaan pihak keluarganya, karena akan dijemput ke Bali dua hari lagi," beber Bagus.

"Sisanya korban lain yang luka ringan setelah diobati kemarin sudah langsung dipulangkan, semua korban adalah wisatawan asing," imbuhnya.

Sebelumnya, Bagus menuturkan pohon tumbang yang merenggut dua korban jiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 Wita pada Selasa. Menurutnya, tragedi itu diawali dengan munculnya angin menyerupai puting beliung berskala kecil.

"Tidak ada yang menyangka peristiwa ini terjadi. Semua musibah yang terjadi kami bertanggung jawab," imbuhnya.

Dua turis tewas seketika setelah tertimpa pohon beringin, pule, dan kresek yang tumbang di kawasan wisata itu.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads