Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Klungkung sejak Jumat (6/12/2024) pagi, mengakibatkan sejumlah bencana alam, seperti pohon tumbang dan tanah longsor. Senderan atau tembok pembatas Pura Swela di Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, longsor sekitar pukul 11.00 Wita. Saat itu hujan turun sangat deras disertai angin kencang.
Perbekel Desa Aan, I Wayan Wira Adnyana, mengatakan tembok pura sepanjang 15 meter dengan tinggi senderan 6,5 meter mengalami longsor dan jatuh ke jalan raya.
"Tidak ada yang tahu persis kejadiannya, sekitar jam 11 siang ini tadi baru diketahui sehingga kami laporkan ke BPBD Klungkung untuk tindak lanjutnya," kata Wira, kepada detikBali, Jumat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bali Dilanda 15 Bencana Dampak Hujan Semalamanl |
Wira menjelaskan tembok pembatas pura memang sudah sangat lama dibangun. Diduga kuat tanahnya labil sehingga tergerus dan longsor. "Itu pura dadia yang di-empon oleh warga di Desa Aan saja, sementara jalur jalan di bawahnya juga sering dilintasi warga, beruntung saat kejadian tidak ada yang melintas,"jelasnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, I Putu Widiada, mengatakan saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) sedang bekerja mengecek kerugian dan penanganan memindahkan tembok pembatas yang jatuh ke jalan agar bisa dilintasi kendaraan.
"Dari pengecekan kerugian sekitar Rp 50 juta," jelas Widiada.
Selain itu, BPBD juga menangani sejumlah peristiwa pohon tumbang dari laporan warga yang masuk ke BPBD sejak Jumat pagi.
"Mengingat cuaca tidak menentu, hujan mulai turun deras dan disertai angin kencang, kami imbau pengguna jalan berhati-hati dan waspada saat angin kencang, dan warga yang dengan bangunan di samping pohon besar juga waspada, jika membahayakan bisa hubungi BPBD, kami akan bantu tangani," pungkasnya.
(hsa/gsp)