Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan mencatat ada sebanyak 116 kasus HIV/AIDS sepanjang Januari hingga November 2024. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Iya, tercatat dari Januari sampai November 2024 ada 116 kasus," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Tabanan, Anak Agung Ngurah Putra Wiradana, Kamis (5/12/2024).
Berdasarkan data yang diperoleh detikBali, dari total 116 kasus, ada 64 HIV dan 52 AIDS. Dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, peningkatan kasus HIV/AIDS ini cukup tinggi di 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dinkes Tabanan pada 2022 mencatat 94 kasus HIV/AIDS, terbagi 49 HIV dan 54 AIDS. Setahun kemudian, kasus meningkat menjadi 99, terdiri atas 50 HIV dan 49 AIDS.
Wiradana mengungkapkan peningkatan kasus HIV/AIDS di Tabanan akibat kurang sadarnya masyarakat terkait penyakit tersebut, terutama mereka yang suka berhubungan seksual berlebihan, berganti pasangan atau heteroseksual, dan perinatal. Penderita juga jarang mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).
"Penderita juga tidak hanya di usia produktif, bahkan anak-anak juga bisa mengalami hal ini," terang Wiradana.
Kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es. Penderitanya hanya ada di bagian atas. "Angka segitu belum mencerminkan riil di masyarakat. Pengidap HIV/AIDS bisa saja belum mendapatkan pengobatan dan masih bisa berkeliaran," imbuh Wiradana.
Dinkes Tabanan berupaya melakukan penekanan HIV/AIDS dengan kegiatan zero survey, terutama di tempat hiburan malam yang dibantu Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Tabanan. Selain itu, Dinkes Tabanan juga melakukan screening voluntary counseling and testing (VCT).
"Kalau VCT kami sudah lakukan ke warga binaan masyarakat, WBP di Lapas Kelas IIB Tabanan melalui puskesmas Tabanan III. Ya kami harap kasus ini bisa segera teratasi kedepannya," pungkas dr Wiradana kepada detikBali.
(iws/gsp)