Universitas Udayana (Unud) akan membatasi akses publik di kampus Unud Jimbaran. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan di wilayah kampus.
Pasalnya, sejumlah kendala dihadapi civitas akademika Unud di kawasan kampus Unud Jimbaran. Mulai dari kehilangan helm, hingga rawan terserempet truk yang melintas.
"Titik-titik akses itu kami harapkan untuk menjaga keamanan dari pada kampus. Sehingga anak-anak kita di Universitas Udayana bisa lebih aman, nyaman, dan sejahtera," ungkap Rektor Unud I Ketut Sudarsana seusai menghadiri kegiatan Temu Rektor x Dialog Udayana di Auditorium Widya Sabha, Jumat (22/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembatasan akses publik itu dilakukan dengan menempatkan sejumlah titik pos pengamanan. Sudarsana mengatakan setidaknya ada empat titik pos pengamanan di jalur masuk ke wilayah kampus.
Sebagaimana pemaparannya di hadapan mahasiswa, empat titik tersebut layaknya check point bagi civitas akademika Unud. Empat titik itu berada di dekat Rumah Sakit Unud, di sebelah Teknik Sipil, simpang tiga Goa Gong, dan di dekat Fakultas Hukum.
Sementara untuk jalur umum, akan melalui jalur yang ada sebelum Gedung Rektorat Unud. Jalur ini, dikatakan akan mengarah ke Jalan Goa Gong, Jimbaran.
"Rencana awal kami, rekayasa lalu lintasnya di depan rektorat ini kami harapkan lalu lintas publik lurus ke Indomaret sampai ke Goa Gong. Sehingga lalu lintas di dalam ini bisa kAMI kurangi. Khusus civitas kampus."
Sudarsana tak mengelak bila nantinya pembatasan akses ini diprediksi menimbulkan resistensi dari warga. Namun, ia mencoba mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.
Pasalnya, sejumlah kampus ternama di Pulau Jawa telah menerapkan kawasan eksklusif ini. Seperti misalnya di Universitas Brawijaya.
"Banyak kampus-kampus yang eksklusif. Artinya kawasan kampus hanya diakses lingkungan kampus. Tidak dilalui oleh publik. Misalnya di Brawijaya. Kalau di UGM ada terpecah juga. Tapi sebagian besar kampus seperti itu," bebernya.
Nantinya, rencana pembatasan akses ini dituangkan dalam masterplan. Tak hanya membahas pembatasan akses, masterplan ini dikatakan membahas soal pengembangan Unud lebih lanjut.
Sudarsana menuturkan, pihaknya kini tengah menggodok masterplan tersebut. Ia memprediksi, masterplan ini akan rampun pada empat hingga enam bulan mendatang.
"Mungkin 4 sampai 6 bulan masterplannya selesai. Sehingga itu harapan kita menjadi produk bersama di Universitas Udayana. Termasuk pengaturan jalan," pungkasnya.
(dpw/dpw)