Turis Australia, Natalie Carroll, terkena serangan tomcat saat berlibur di Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, pekan lalu. Ia awalnya melihat ada tanda merah di kakinya saat berlibur selama 10 hari di Uluwatu.
"Pada Kamis pagi saya melihat ada tanda merah kecil yang sangat-sangat samar di kaki saya," kata Carroll dilansir dari detikTravel, Jumat (15/11/2024).
Carroll hanya memantau tanda merah di kakinya itu sepanjang hari dan terlihat mulai membekas. Baru pada keesokan harinya, saat bangun tidur, tanda merah itu makin memburuk dan membentuk banyak lepuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan berusia 24 tahun itu kemudian memeriksakan tanda merah itu ke dokter dan diberitahu jika iritasi kulitnya yang parah disebabkan kumbang tomcat. Ia belum pernah mendengar kumbang itu sebelumnya.
"Mereka hinggap di tubuh Anda dan jika Anda menyingkirkannya, mereka melepaskan racun dan menurut saya, yang terjadi saat saya tidur, saya menyingkirkannya dan sekarang saya mengalaminya. Sungguh gila dan menyakitkan," ungkap Carroll.
Carroll diberi krim topikal dan antibiotik oleh dokter. Dia bersyukur telah mengatasi iritasi kulit sejak dini, alih-alih gejalanya berkembang lebih lanjut.
Carroll mengimbau traveler lainnya untuk berhati-hati dan mengambil tindakan pencegahan sederhana guna membantu mereka menghindari serangan tomcat.
"Menurut saya, jika Anda menginap di vila dalam-luar ruangan atau tempat yang bukan akomodasi tertutup, belilah obat nyamuk. Pasang obat nyamuk bakar dan letakkan di setiap pintu masuk," kata Carroll.
"Dan jika Anda melihat tanda-tanda kecil, segera pergi ke dokter, kondisinya akan memburuk dengan sangat cepat," tambah Carroll.
Ahli parasitologi hewan, Swaid Abdullah, mengungkapkan tomcat tidak dapat menyuntikkan racun melalui gigitan atau sengatan. Melainkan menimbulkan luka melalui kontak kulit.
"Gejala awal meliputi kulit memerah dan sensasi terbakar. Ini diikuti oleh iritasi dan rasa gatal yang menyakitkan, dan jika tidak diobati dapat menyebabkan pustula yang luas dan kulit melepuh setelah empat hari," kata Swaid.
Artikel ini telah tayang di detikTravel. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)