Cerita Orang Bali Gunakan Hak Pilih dalam Pilpres AS

People line up to cast their votes on Election Day, at Pittsburgh Manchester School in Pittsburgh, Pennsylvania. REUTERS/Quinn Glabicki — Warga AS di Pittsburgh, Pennsylvania, mengantre untuk menggunakan suaranya dalam pemilu 5 November. (Foto: REUTERS/Quinn Glabicki)

Denpasar -

Perempuan asal Bali, Koming Suryani, menceritakan pengalamannya menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat 2024. Koming menuturkan para pemilih di AS diberikan dua opsi memilih, yakni melalui pos atau hadir langsung ke tempat pemungutan suara (TPS). Namun, Koming memutuskan memilih di TPS.

"Di sini kan ada mail. Bisa kirim lewat pos, bisa vote datang pribadi (ke TPS)," ujar Koming saat dihubungi detikBali dari Denpasar, Rabu (6/11/2024).

Saat tiba di TPS, Koming disambut petugas dan diminta mengisi identitas. Setelah itu, dia dituntun ke bilik suara. Proses voting di AS tidak menggunakan surat suara seperti di Indonesia, melainkan menggunakan komputer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selesai voting, mereka (panitia pemilihan) kasih magnet-magnet untuk di baju gitu sebagai tanda sudah vote," imbuh perempuan asal Banjar Kayumas Kaja, Denpasar, itu.

Selain memilih presiden AS, ia juga memberikan suara untuk calon pejabat daerah dan anggota legislatif di Negeri Paman Sam itu. Menurut Koming, para pemilih juga diajukan sejumlah pertanyaan saat di bilik suara. Pertanyaan-pertanyaan itu terkait beragam isu yang tengah terjadi di AS. Mulai dari isu transgender, aborsi, dan lain-lain.

"Ada pertanyaannya juga, kami jawab yes or no (ya atau tidak)," imbuh perempuan yang sudah tinggal di Kota Reno, Nevada, AS, sejak 2008 itu.

Koming menjadi warga negara AS sejak menikah dengan seorang pria asal negara yang kerap disebut sebagai kampiun demokrasi itu pada 2008. Sehari-hari, Koming berjualan makanan khas Bali di kota itu. "Hanya American citizen yang bisa voting," imbuhnya.

Ia mengaku sudah empat kali menggunakan hak suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) AS. Meski begitu, Koming menyebut dirinya tak terlalu mengikuti perkembangan politik di AS.

"Pertama kali menggunakan hak suara saat masa Presiden Obama," tuturnya.

Pemungutan suara untuk Pemilu AS, termasuk pilpres, dimulai pada Selasa (5/11/2024) pagi waktu setempat. Pilpres AS tahun ini diikuti oleh dua kontestan, yakni Donald Trump dan Kamala Harris.

Trump merupakan Presiden AS periode 2016-2020 yang kembali maju sebagai capres dari Partai Republik. Sementara rivalnya, Harris, merupakan wapres AS 2020-2024 yang menjadi capres dari Partai Demokrat.

Trump dan Kamala Bersaing Ketat

Donald Trump dan Kamala Harris bersaing ketat untuk dapat melenggang ke Gedung Putih. Per Rabu (6/11/2024), Trump dilaporkan unggul dari Kamala Harris.

Dilansir dari detikNews, media-media AS memproyeksikan bahwa Trump telah menang di 24 negara bagian, termasuk di Texas dan Ohio, medan pertempuran utama Georgia dan North Carolina, serta negara-negara bagian lain yang cenderung condong ke Partai Republik.

Sementara itu, Harris sejauh ini telah memenangkan 15 negara bagian termasuk California dan New York yang memperoleh suara elektoral besar. Sejauh ini, Trump memperoleh 243 electoral votes (suara elektoral) dan Harris 194. Adapun capres AS dinyatakan menang jika meraih setidaknya 270 suara elektoral.

Berikut daftar negara bagian yang dimenangkan oleh masing-masing kandidat dan jumlah suara elektoral yang diraih, berdasarkan proyeksi media-media AS: