Salah seorang warga asal Bali yang tinggal di Amerika Serikat (AS), Maria Dewani, menceritakan suasana Kota San Francisco, California, menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dilaksanakan Selasa (5/11/2024).
Menurutnya, negara bagian California sudah dikuasai calon presiden (capres) Partai Demokrat, Kamala Harris. Ini wajar karena Wakil Presiden AS 2020-2024 itu berasal dari Oakland, salah satu kota di California.
Maria mengungkapkan, warga San Fransisco biasanya selalu antusias saat berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS). Ini berkaca dari apa yang disaksikan Maria pada Pemilu AS 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kami tinggal di California di daerah San Fransisco biasanya orang-orang pada datang ke tempat vote gitu ya kalau empat tahun lalu antusias banget, banyak yang antre," ujar Maria saat dihubungi detikBali, Selasa.
Dia juga menggambarkan suasana di perkotaan banyak toko-toko yang menjual pernak-pernik pemilu. Seperti baju, bendera, dan beberapa atribut.
"Biasanya di pinggir jalan sih jual-jual bendera, persimpangan jalan ada orang jualan bendera, baju, beberapa kami lihat sih," ungkap perempuan keturunan Solo itu.
Namun, Maria berujar, antusiasme masyarakat San Fransisco masih kalah dibandingkan negara bagian lain. Menurutnya, di San Francisco baliho-baliho dan bendera partai tidak banyak bertebaran di penjuru kota. Dia mengungkapkan California sudah dikuasai Partai Demokrat yang mengusung capres Kamala Harris.
"Karena daerah kami di Fransisco banyak imigran, jadi nggak semuanya bisa vote," ungkap Maria yang sudah 10 tahun tinggal di AS itu.
Maria dan keluarganya saat ini masih menggunakan green card, kartu izin tinggal permanen yang diperpanjang setiap 10 tahun sekali. Oleh sebab itu, ia belum mendapatkan hak suaranya di sana.
"Cukup banyak di daerah kami yang nggak bisa vote karena banyak imigran kan termasuk kami baru masih green card jadi belum bisa vote juga," lanjutnya.
Suaminya, Hendricus Marindra menambahkan, negara bagian yang lebih semarak menunjukkan suasana pesta demokrasi adalah Pennsylvania, Washington, dan Georgia.
"Itu mereka benar-benar kayak perang lah, Trump sama Elon Musk kan didukung, Elon Musk kan didukung banget di sana," tuturnya.
"Karena di sana swing states, belum yakin mana yang menang," lanjut Hendricus.
Dia mengungkapkan negara bagian yang sudah pasti dikuasai masing-masing partai, Demokrat dan Republik, tidak akan ada agenda kampanye dari lawan. Termasuk California yang merupakan negara bagian berwarna biru alias Demokrat.
"Jarang (ada kampanye di California), Trump sekali ke sini kalau Kamala Harris kan orang dari sini," tandasnya.
Pemungutan suara untuk Pemilu AS, termasuk pilpres, akan dimulai pada Selasa (5/11/2024) pagi waktu setempat. Sejauh ini, sekitar 82 juta pemilih di antaranya telah menggunakan hak suaranya dalam pemilihan awal.
Donald Trump dan Kamala Harris adalah dua capres AS, negara dedengkot demokrasi yang memiliki sistem dua partai politik (parpol). Trump, Presiden AS periode 2016-2020, merupakan capres Partai Republik. Sementara, Harris wapres AS 2020-2024, merupakan capres Partai Demokrat.
(hsa/gsp)