Pengamat politik dari Universitas Udayana (Unud) Efatha Filomeno Borromeu menilai postur gemuk Kabinet Merah Putih era Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bisa memicu konflik antarlembaga. Ini mengingat banyak kementerian baru yang muncul.
"Di mana bisa saja ada inkonsistensi dan juga ada konflik antarlembaga yang menyebabkan pelaksanaan kebijakan itu gagal mengikuti kebutuhan di lapangan," ujar Efatha Duarte kepada detikBali, Senin (21/10/2024).
Dia khawatir kebijakan publik akan berisiko mengalami policy drift atau penyimpangan kebijakan. Menurutnya, hal ini wajib diketahui dan diantisipasi oleh Prabowo. Apalagi, dalam politik ada istilah inversi otoritas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada tabrakan kepentingan pusat dengan daerah. Kementerian ini kan akan koordinasi dengan daerah, maka segala sesuatu itu bisa terjadi," beber dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana itu.
Efatha juga mengingatkan koalisi gemuk membuat manuver Prabowo semakin berat. Sebab, para elite politik di Kabinet Merah Putih juga tidak lepas dengan agenda-agenda politik partainya masing-masing.
"Juga tidak lepas kalau misalkan kita lihat ya dalam manajemen koalisi itu para politikus itu ada agenda-agenda yang lebih fokus pada agenda politik partainya sendiri. Maka ini harus kita luruskan kembali," terang pria berdarah Timor Leste itu.
Seperti diketahui, total ada 48 menteri dalam Kabinet Merah Putih yang telah dilantik Prabowo pada Senin (21/10/2024). Ada 22 kementerian baru di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sebelumnya, Prabowo membeberkan alasan kabinet gemuk di pemerintahannya yang melahirkan banyak kementerian dan lembaga baru. Menurutnya, hal itu wajar karena Indonesia negara besar. Prabowo ingin membentuk pemerintahan persatuan nasional yang kuat. Oleh karena itu koalisinya akan besar.
"Karena saya ingin membentuk pemerintahan persatuan nasional yang kuat, terpaksa koalisinya besar. Nanti akan dibilang oh kabinet Prabowo kabinet gemuk, banyak, ya negara kita besar bung!" kata Prabowo dalam acara BNI Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024), dikutip dari detikFinance.
(hsa/gsp)