Sebanyak 125 liter cairan eco enzyme disemprotkan di wilayah Desa Adat Buleleng, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Bali, pada Minggu (20/10/2024). Aksi peduli lingkungan yang diikuti puluhan masyarakat dari berbagai elemen itu diawali dengan menuangkan cairan eco enzyme ke laut di Jembatan Tua Buleleng.
"Kami mengajak masyarakat untuk belajar mengelola sampah dengan baik, seperti melalui produksi eco enzyme maupun kompos," ujar Kepala Bidang Sosial dan Edukasi Eco Enzyme Nusantara Provinsi Bali, Yulia Malo, Minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menuangkan eco enzyme ke laut, para relawan melakukan panen hasil dari fermentasi limbah sampah organik itu ke Setra Desa Adat Buleleng. Mereka kemudian mulai menyemprotkan cairan eco enzyme ke tanah dan udara.
Yulia mengatakan kegiatan tersebut merupakan rangkaikan perayaan HUT ke-5 Eco Enzyme Nusantara yang dilakukan secara serentak di sejumlah provinsi. Menurutnya, penggunaan eco enzyme dapat menjadi larutan pembersih alami dalam upaya menjaga lingkungan.
Ketua Relawan Eco Enzyme Nusantara Buleleng, Ferry Tanaya, menjelaskan eco enzyme menjadi salah satu solusi dalam pengelolaan sampah organik. Eco enzyme, dia berujar, juga bermanfaat dalam meningkatkan kualitas air, tanah, dan udara di sekitar.
"Kami berharap masyarakat bisa mengolah sampah dapurnya menjadi eco enzym dan bisa bermanfaat," ujarnya.
Untuk diketahui, Desa Adat Buleleng mendapatkan penghargaan dari Relawan Eco Enzyme Provinsi Bali lantaran dinilai konsisten dalam memasyarakatkan eco enzyme di empat belas banjar adat di desa tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi warga untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam di Buleleng.
"Ini kita lakukan supaya alam menjadi sehat dan udara menjadi bersih. Mudah-mudahan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan," ujar Kelian Desa Adat Buleleng, Nyoman Sutrisna.
(iws/iws)